Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video Modus Baru Penipuan di Grab

Kompas.com - 30/12/2019, 16:25 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video yang berisi informasi modus baru penipuan aplikasi ojek online Grab beredar melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Dalam video tersebut, narator meminta kepada para pengemudi Grab untuk berhati-hati dengan adanya modus penipuan baru ini.

Ia mengatakan, modus penipuan baru ini berupa pop-up yang muncul ketika ada sebuah orderan.

Jika pengemudi menekan tombol "oke" dalam pop-up tersebut, maka ponsel akan mati dan terkena hack.

Berikut transkrip video lengkapnya:

Halo teman-teman SGC. Ini ada info terbaru penipuan Grab. Yang biasa berjalan kan Grab itu minta nomor yang dikirim lewat SMS disuruh disebutkan. Sekarang mereka semakin canggih. Mohon hati-hati ya.

Kalau dapat order fiktif, tiba-tiba muncul kaya tulisan di atas itu ada pop up GRBC4R MASPION PLAZA dengan nomor telepon sekian, ada tombol oke itu jangan dipencet. Nanti kalau om-om semua pencet, itu handphonoe om langsung mati dan dihack. Saldo ovo, saldo dompet tunai itu bakal dikuras sama mereka.

Jadi saran saya diperhatikan jangan sampai dipencet. Mending keluar aja terus langsung dicancel orderan itu, karena itu orderan penipu ovo. Hati-hati ya, ini sudah mulai canggih mereka. Jadi kalau yang terburu-buru ada message kaya gitu, tolong diabaikan saja jangan pencet okenya ya. Terima kasih, mudah-mudahan enggak ada masalah apa-apa.

Klarifikasi Grab

Saat dikonfirmasi Kompas.com mengenai informasi dalam video yang beredar itu, Public Relation Manager Grab Indonesia Andre Sebastian menegaskan, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

Ia menyebutkan, video tersebut pernah beredar juga pada 2018.

"Video ini pernah beredar juga di awal 2018 dan tidak benar," kata Andre kepada Kompas.com, Senin (30/12/2019).

Andre menyebutkan, informasi tersebut tidak dimungkinkan terjadi di platform Grab.

Hingga saat ini, Grab tidak menerima adanya laporan dari mitra pengemudi bahwa hal tersebut benar terjadi pada mereka.

Meski demikian, ia berpesan agar mitra pengemudi selalu waspada dan tidak memberikan data pribadi atau rahasia kepada siapa pun.

"Grab tetap meminta mitra pengemudi untuk selalu waspada dan tidak memberikan data pribadi atau rahasia apabila dihubungi oleh pihak yang mengaku sebagai perwakilan dari Grab baik itu melalui telepon, sms dan saluran komunikasi lainnya," kata Andre.

Andre juga meminta jika masyarakat atau mitra pengemudi memiliki informasi lainnya terkait hal ini, agar segera melaporkannya ke layanan konsumen Grab.

Layanan tersebut ada pada fitur Help Center di aplikasi Grab agar dapat segera ditindaklanjuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com