Selain itu, pencarian ini juga melibatkan BPPT dalam pengerahan kapal riset untuk memetakan kondisi dasar laut.
Para nelayan di wilayah Belitung Timur juga terlibat untuk membantu pencarian serpihan pesawat atau barang milik penumpang.
Pencarian pesawat ini pun juga dibantu oleh tim-tim dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Adapun armada-armada dari negara tetangga tersebut terdiri atas 2 unit pesawat Hercules dan 5 unit kapal.
Melansir Kompas.com , 1 Desember 2015, Komite Nasional Keselmatan Transportasi (KNKT) kemudian merilis hasil investigasi setelah hampir setahun pesawat AirAsia QZ8501 hilang.
Hasil investigasi tersebut dilakukan setelah kotak hitam pesawat yang jatuh ditemukan di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Menurut KNKT, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.
Pada pukul 06.01 WIB, pilot mendeteksi adanya gangguan melalui tanda peringatan. Gangguan terjadi pada sistem Rudder Travel Limiter (RTL) yang terletak di bagian ekor pesawat
Pilot mengatasi gangguan itu dengan mengikuti prosedur dalam Electronic Centralized Aircraft Monitoring (ECAM).
Gangguan yang sama muncul pada pukul 06.09 sehingga pilot melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang sama.
Gangguan pada bagian yang sama dan tanda peringatan yang sama terjadi kembali empat menit setelah gangguan kedua.