Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, beredar informasi yang menyebut kentut seorang pria asal Uganda, Afrika, dapat melumpuhkan nyamuk dalam jarak radius tertentu.
Bahkan, dalam informasi yang beredar, disebutkan, karena ampuhnya, kentut pria itu diincar oleh perusahaan pestisida.
Informasi ini tak hanya dimuat dalam artikel yang di sejumlah blog, tetapi juga sejumlah media mainstream di Indonesia dan sejumlah negara.
Namun, setelah ditelusuri, informasi mengenai kentut pria Uganda ini dipastikan hoaks.
Berikut penelusurannya.
Pria itu disebut bernama Joe Rwamirama (48) dan berasal dari Kampala, Uganda.
Dituliskan, kentut pria tersebut tidak berbeda dengan kentut manusia pada umumnya.
Makanan yang ia konsumsi sama saja dengan orang lain.
Namun, kemampuannya membunuh nyamuk membedakan kentut Joe dari kentut biasa. Nyamuk dalam radius 6 meter disebut bisa berjatuhan dan mati jika Joe mengeluarkan kentut.
Akibat keistimewaannya ini, kabarnya Joe banyak dimintai tolong oleh warga untuk memberangus nyamuk yang menjadi sebab datangnya penyakit malaria.
Tak hanya itu, ia bahk diajak bekerja sama dengan perusahaan obat pemberantas serangga.
Dari kentutnya itulah, Joe bisa mengumpulkan pundi-pundi uang dan mendapatkan nafkah.
Namun, berdasarkan proses penelusuran digital yang dilakukan Kompas.com, informasi tersebut dipastikan salah atau hoaks.
Dengan penelusuran digital menggunakan foto yang ada dalam blog, diketahui bahwa foto yang sama pernah dipakai untuk sebuah pemberitaan terkait penanganan penyebaran virus Ebola di Kongo.
Dua di antaranya, news.sky.com dan weforum.org.
Kedua media ini menggunakan foto yang sama dengan yang digunakan sejumlah blog dan media yang menyebarkan informasi salah tersebut.
Disebutkan bahwa foto pria tersebut merupakan karya fotografer Reuters Olivia Acland.
Sementara itu, dua lembaga pemeriksa fakta, Snopes dan Africa Check juga menemukan sumber asli dari foto tersebut.
Snopes menemukan asal dari gambar yang digunakan ternyata dimiliki oleh Reuters. Foto tersebut diunggah pada 15 Juli 2019 dan diambil oleh seorang fotografer bernama Olivia Acland.
Tertulis pada caption foto, laki-laki bertopi itu tengah diperiksa temperatur tubuhnya oleh seorang petugas kesehatan, sebagai upaya mengetahui virus ebola sesaat setelah memasuki Rumah Sakit di Goma, Republik Kongo.
Berita tentang proses pengecekan itu juga dituliskan oleh News Sky.
Disebutkan, kasus ebola di Kota Goma, Kongo disebut oleh badan kesehatan setempat sebagai salah satu yang paling membahayakan.
Diperkirakan virus ini sudah menyebabkan 1.700 nyawa melayang di negara itu sejak Agustus 2019.
Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO) sudah membentuk komite darurat untuk menangani permasalahan ini.
Mereka berupaya untuk mendeteksi ebola dari orang-orang yang akan memasuki wilayahnya agar tidak membawa dan menyebarkan virus ini.
Sebelumnya, seorang pendeta berusia sekitar 46 tahun ditemukan mengidap penyakit ini dan langsung dilarikan ke pusat perawatan ebola.
Pendeta itu baru saja mengadakan kebaktian di 7 gereja di wilayah Butembo. Di sana, ia meletakkan tangannya pada umat gereja yang melakukan ibadah, termasuk mereka yang sakit.
Dengan beberapa hasil penelusuran ini, maka dipastikan bahwa informasi yang menyebutkan kentut pria Uganda bisa membunuh nyamuk adalah hoaks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.