Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silat Malaysia Juga Masuk Warisan Budaya Tak Benda, Apa Bedanya dengan Pencak Silat Indonesia?

Kompas.com - 13/12/2019, 16:07 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Silat Malaysia

Sementara itu, silat yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Malaysia, melansir dari situs resmi UNESCO, memiliki pengertian seni perang bela diri dan bertahan hidup yang berakar dari Tanah Melayu.

Silat disebut sudah ada sejak masa awal Kerajaan Langkasuka.

Pada perkembangannya, silat Malaysia menjadi praktik yang meliputi pelatihan fisik dan spiritual yang juga mencakup pakaian tradisional Melayu, alat musik, dan adat istiadat silat.

Gerakan silat disebut terinspirasi oleh gerakan anatomi manusia, alam, dan hewan.

Contohnya, silat harimau yang melibatkan gerakan ritmis estetika yang menirukan seni bela diri dan serangan harimau.

Ada sekitar 150 gaya silat yang dikenal di Malaysia yang berasal dari banyak unsur alami seperti hewan dan tumbuhan.

Silat Melayu dipraktikkan oleh para pejuang sebagai penegak keadilan. Kini, olahraga ini lebih populer untuk seni pertunjukan, kesehatan, dan rekreasi.

Kebudayaan negara serumpun

Meski Indonesia dan Malaysia mengajukan olahraga beladiri yang hampir sama, dalam video perkenalan silat Malaysia yang diunggah UNESCO, disebutkan silat maupun pencak silat merupakan seni beladiri tradisional asli dari Tanah Melayu yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina Selatan, dan Thailand selatan.

Tak hanya pencak silat, melansir pemberitaan Kompas.com, 5 November 2019, Indonesia juga berencana mendaftarkan pantun dan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO.

Adapun pengusulan pantun sebagai warisan budaya juga akan diusulkan oleh Malaysia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pencak Silat, Warisan Budaya Tak Benda
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com