Sekembalinya dari AS, ia dan Laboulaye menciptakan Uni Franco-Amerika, dan mengumpulkan dana sekitar 600.000 franc dari rakyat Perancis. Tak hanya dari rakyat Perancis, penggalangan dana untuk patung ini pun juga dilakukan di AS.
Baca juga: OJK Resmi Keluarkan Aturan Crowdfunding, Ini Isinya
Pencetus ide ini adalah Joseph Pulitzer yang meluncurkan kampanye penggalangan dana di korannya The New York World.
Mengutip situs Virgin, hanya dalam waktu lima bulan, kampanye ini berhasil mengumpulkan dana 101.091 dollar AS.
Kala itu, obor dan lengan lengkap patung dipajang di Philadelphia, New York. Patung dengan nama resmi The Statue of Liberty Enlightening the World itu menjadi salah satu monumen yang dibiayai dengan cara crowdfunding.
Namun, patung Liberty bukanlah proyek pertama yang dibiayai dengan cara ini. Pada tahun 1713, penyair Alexander Pope mengumpulkan dana agar ia bisa menerjemahkan puisi klasik Yunani ke Bahasa Inggris.
Kemudian beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 1783, Mozart menempuh jalan serupa. Dia memiliki keinginan untuk mementaskan tiga piano concerto di Wina.
Tetapi usahanya untuk mendapatkan dana tersebut gagal. Meski begitu, ia kembali mencoba penggalangan dana lain untuk menghidupkan concerto-nya.
Pada tahun berikutnya, Mozart meminta pendukungnya untuk menyumbangkan dana. Sebagai imbal baliknya, dia mencantumkan nama para pemberi sumbangan dalam naskah pertunjukannya.
Melansir laman situs crowdfunding, Fundable, sejarah crowdfunding modern dapat ditelusiri mulai tahun 1997. Saat itu, sebuah band rock Inggris berencana untuk menggelar tur reuni.
Namun berbeda dengan band atau grup musik lain, grup band tersebut mulai mengumpulkan dana untuk tur reuninya dengan cara mengumpulkan sumbangan secara online dari penggemar.
Setelah itu, sebuah perusahaan crowdfunding didirikan.
Perusahaan yang terinspirasi dari langkah grup band tersebut dinamai ArtistShare. Perusahaan ini akhirnya menjadu platform crowdfunding pertama yang berdiri pada tahun 2000.
Lalu tak lama kemudian, banyak platform lain mulai bermunculan.
Hampir satu dekade kemudian, tepatnya pada tahun 2009, cara pengumpulan dana ini mulai dikenal dan digemari masyarakat. Crowdfunding saat itu muncul sebagai salah satu sumber pendanaan cepat.
Bahkan, cara pengumpulan dana ini merupakan pilihan populer para pemilik perusahaana awal untuk mendanai produknya.
Baca juga: Bikin Album dengan Crowdfunding, Ada Beban di Pundak Fourtwnty
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.