Lalu, dapat juga karena memang sudah kelainan bawaan atau kongenital.
Penyebab lain yang dapat mengakibatkan terjadinya volvulus adalah diet tinggi serat, konstipasi kronis, adanya massa di kavum pelvis, serta penyakit chagas dan hisprung.
Penyakit chagas itu adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ditemukan dalam tinja dari serangga triatomine.
Sedangkan hisprung ialah kelainan yang terjadi pada usus besar (kolon).
Selain itu imbuh Gia, adanya penyakit saraf pada psikiatri seperti parkinson.
Parkinson merupakan sebuah penyakit yang terjadi karena degenerasi sel saraf dan hilangnya sel-sel yang memproduksi dopamin di otak.
"Tapi menurut statistik, lebih mungkin besar peluang kena serangan jantung dibandingkan kena volvulus," terang dia.
Menurutnya, volvulus susah untuk dicegah. Tetapi dapat dimulai dari jangan sampai susah buang air besar dalam waktu yang lama, minum air putih yang cukup, serta makan buah sayur yang cukup serat.
Baca juga: Mengenal Radang Otak, Penyakit yang Sebabkan Alfin Lestaluhu Meninggal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.