Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Djoeang 45 Solo, Kantin Belanda yang Kini Jadi Favorit Milenial

Kompas.com - 12/10/2019, 16:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Gedung Djoeang 45 bisa digunakan untuk berfoto-foto, dan diharapkan pengunjung bisa mampir pula ke Haluan kopi yang berada di sebelahnya," ujar dia.

Sementara itu, saat dihubungi secara terpisah, Minggu (6/9/2019), dosen program studi Sejarah UNS, Dr. Susanto, M. Hum, mengatakan, Gedung Djoeang 45 dulunya merupakan bagian dari tata kota Belanda yang ada di Solo.

Center-nya ada di Benteng Vastenburg. Benteng tersebut dulunya merupakan permukiman orang-orang Eropa sebelum kemudian pindah ke timur (Loji wetan),” kata Susanto.

Ia menyebutkan, sebagai bagian dari fasilitas penunjang bagi orang-orang Eropa, Gedung Djoeang 45 juga difungsikan sebagai kantin yang digunakan untuk makan para tentara.

“Dalam peta kuno, tempat itu namanya cantien. Maka di daerah Kapten Sunaryo (Jalan selatan Benteng Vastenburg), dulu namanya cantienstraat atau jalan kantin,” jelas Susanto.

"Saat sebagai cantien itu mungkin sekitar pertengahan abad 19, sedangkan yang asrama itu sekitar awal abad 20," lanjut dia.

Dalam perkembangannya, orang-orang Eropa kemudian membutuhkan beragam fasilitas termasuk kesehatan sehingga kantin berubah menjadi Solosiehoe Internaat (asrama) serta tersedia pula balai pengobatan di tempat tersebut.

“Setelah kemerdekaan, berubah menjadi brigif (brigade infanteri) 6 yang kemudian pindah ke Palur, kemudian berubah menjadi DHC,” kata dia.

Saat menjadi lokasi asrama dan balai pengobatan, tempat tersebut hanya digunakan oleh orang-orang Eropa.

“Jadi di situ semacam polikliniknya, sementara kalau untuk rumah sakit, mereka datang ke rumah sakit tentara yang sekarang jadi RS. DKT (RST Slamet Riyadi),” ujar Susanto.

Susanto juga menjelaskan mengenai tata kota Solo zaman dulu di sekitar Benteng Vastenburg.

Ia menyebutkan, pada masa lalu, Benteng Vastenburg menjadi pusat kehidupan orang-orang Eropa.

Pada bagian luarnya terdapat berbagai fasilitas pendukung seperti gereja (yang sekarang Gereja Penabur), Java Bank (Gedug Bank Indonesia lama), Bank NHM (sekarang lokasi Kantor Telkom), Post Telephone dan Telegraph (sekarang lokasi Bank BRI) dan kantor residen yang sekarang dipakai untuk Balai Kota Solo.

Bagi Anda yang berminat mengunjungi Gedung Djoeang 45, bisa menyambanginya pada pukul 17.00-00.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com