Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Sebut Typhoon Hagibis Picu Gelombang 4 Meter di Perairan Indonesia

Kompas.com - 11/10/2019, 12:36 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya typhoon Hagibis 915 hPa di Samudra pasifik Timur Laut Filipina yang berpotensi memicu gelombang setinggi 4 meter di wilayah perairan Indonesia.

Kepala Sub Bidang Iklim dan Cuaca BMKG Agie Wandala mengatakan, typhoon Hagibis ini merupakan siklon tropis yang saat ini terjadi di belahan bumi utara.

"(Lokasinya) cukup jauh dari Indonesia, sehingga dampaknya adalah dampak tidak langsung," ujar Agie saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (10/10/2019).

Menurutnya, siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan radius rata-rata mencapai 150-200 km.

Ia menjelaskan, siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat dengan suhu 26,5 derajat celsius.

"Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan darah rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dan kecepatan angin maksimum setidaknya 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam," ujar Agie.

Sementara itu, kadangkala di pusat siklon tropis terbentuk suatu wilayah dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan yang disebut mata siklon.

Mata siklon ini memiliki diameter yang bervariasi, yakni 10-100 km.

Tak hanya itu, mata siklon ini dikelilingi dengan dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km di mana wilayah ini terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.

Adapun masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar 3-18 hari, sebab energi siklon didapat dari lautan hangat.

"Oleh karena itu, siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan," ujar Agie.

Sementara, Agie menambahkan bahwa siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di berbagai negara, yakni "badai tropis" atau "typhoon" atau "topan" jika fenomena tersebut terbentuk di Samudra Pasifik Barat.

Kemudian, penamaan istilah "siklon" atau "cyclone" jika fenomena itu terbentuk di sekitar India atau Australia, dan sebutan "hurricane" jika terbentuk di Samudra Atlantik.

Baca juga: BMKG: 32 Perairan Indonesia Berpotensi Diterpa Gelombang Tinggi

Kecepatan angin

Selain itu, ketika siklon tropis terbentuk para peneliti mengamati tentang kecepatan angin maksimum, yakni angin permukaan yang rata-rata pada 10 menit tertinggi terjadi di dalam wilayah sirkulasi siklon.

"Angin dengan kecepatan tertinggi ini biasanya terdapat di wilayah cincin di dekat pusat siklon, atau jika siklon ini memiliki mata, berada di dinding mata," ujar Agie.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com