Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk 50 Tokoh Muslim Berpengaruh, Berikut Profil Said Aqil Siradj

Kompas.com - 06/10/2019, 10:50 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan Yordania telah merilis 500 tokoh muslim yang berpengaruh di dunia untuk edisi 2020 mendatang.

Publikasi 500 tokoh muslim tersebut fokus kepada nominasi pengaruh tokoh baik terhadap dunia Islam maupun komunitas non-Islam.

Presiden Joko Widodo juga masuk dalam 50 besar daftar ini, dengan menduduki posisi ke-13. Tak hanya Jokowi, tokoh Indonesia lainnya, yaitu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saiq Aqil Siradj juga turut masuk dalam daftar ini dengan berada di posisi ke-19.

Siapa Saiq Aqil Siradj?

Saiq Aqil Siradj termasuk intelektual muslim yang tumbuh dan besar di lingkungan pesantren.

Pria kelahiran Cirebon, 3 Juli 1953 ini merupakan seorang kiai dan doktor lulusan Universitas Ummu al-Qura, Mekkah dan membentuk Said Aqil Centre di Mesir yang berfokus pada studi Islam, terutama Dunia Arab.

Dilansir dari pemberitaan Kompas, 23 Agustus 2009, setelah lulus dari Madrasah Tarbiyatul Mubtadi'ien, Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Saiq melanjutkan ke Pesantren Hidayatul Mubtadi'en, Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Selepas dari sini, Saiq hijrah ke Yogyakarta dan menimba ilmu di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta selama tiga tahun pada 1972-1975.

Saiq mendapatkan gelar sarjana dari Universitas King Abdul Azis, Jedddah Jurusan Ushuluddin dan dakwah pada 1980-1982.

Kemudian, dia melanjutkan studi masternya di Universitas Ummul al-Qura, Mekkah jurusan Perbandingan agama pada 1982-1987. Masih di jurusan dan universitas yang sama, Saiq meraih gelar doktoral pada 1987-1994.

Sepak terjang karir bapak empat anak ini dimulai setelah kembali ke Tanah Air pada 1994, kemudian bergabung kepengurusan PBNU di bawah Ketua Umum KH Abdurrahman Wahid dengan posisi sebagai wakil katib 'aam.

Baca juga: Jadi Ketua DPD, Ini Profil dan Harta Kekayaan La Nyalla Mattalitti

Tenaga Pendidik

Setelah Gus Dur terpilih sebagai presiden pada tahun 1999, Saiq menjadi anggota MPR Fraksi Utusan Golongan dari NU hingga 2004, menggantikan posisi Gus Dur.

Selain itu, Saiq juga menjadi dosen Pascasarjana di UIN Jakarta, dosen pascasarjana di Unisma Malang dan dosen pascasarjana kajian timur tengah Universitas Indonesia Jakarta.

Sejumlah buku bertemakan Islam juga menjadi bukti karya Saiq, seperti Ahlussunnah wal Jama'ah (Lintas Sejarah) pada 1997, Islam Kebangsaan (Fikh Demokratik Kaum Santri) pada 1999, Kyai Menggugat pada 1999, Ma'rifatullaH (Pandangan Agama-agama, Tradisi, dan Filsafat) pada 2003, dan Tasawuf sebagai Kritik Sosial pada 2006 lalu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com