Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Sulawesi Utara, Tak Berpotensi Tsunami

Kompas.com - 29/09/2019, 10:21 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 6,7 mengguncang Sulawesi Utara, Minggu (29/9/2019) sekitar pukul 09.02 WIB.

Pusat gempa berada di 192 kilometer barat laut Melonguane, Sulawesi Utara berkedalaman 121 kilometer.

“Tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Minggu (29/9/2019).

Gempa terasa di beberapa daerah, seperti Melonguane-Talaud, Tahuna-Sangihe, Siau, Bitung, dan Morotai.

“Manado tidak terasa,” ujar Taufan.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menambahkan dari hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa berkekuatan 6,7.

"Namun setelah dilakukan pemutakhiran menjadi M 6,3," ujarnya melalui rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (29/9/2019).

Episenter atau pusat gempa terletak pada koordinat 5,52 LU dan 126,6 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 166 km arah utara Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Propinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 97 km.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, imbuhnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng laut Filiphina.

"Hasil analisis sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah laut sebelah utara Kabupaten Kepulauan Talaud ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik," katanya lagi.

Baca juga: Berkaca dari Gempa Ambon, Ini yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi Gempa Bumi

Gempa Susulan

Sejauh ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang diakibatkan gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar dia.

Hingga pukul 10.15, telah terjadi 3 kali gempa bumi susulan (after shock) dengan kekuatan M 3,7; M 4,2 dan M 4,5.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, Triyono meminta masyarakat agar bangunan tempat tingal cukup tahan gempa.

"Pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum ada kembali ke dalam rumah," kata dia.

Baca juga: 69 Gempa Susulan Tercatat Pascagempa Ambon, Terbesar Bermagnitudo 5,6

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com