Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Isu Tsunami dan Gempa Besar di Ambon, BMKG Sebut Hoaks

Kompas.com - 27/09/2019, 19:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menanggapi sejumlah kabar yang beredar di tengah masyarakat tentang isu akan terjadi tsunami dan gempa besar di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua.

Isu ini mulai tersebar setelah terjadi gempa bermagnitudo 6,8 di Ambon pada Kamis (27/9/2019) kemarin. Masyarakat pun sempat dibuat panik karenanya.

Untuk itu, BMKG mengeluarkan tanggapan sekaligus bantahan atas isu yang beredar.
Melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, BMKG menyebut hasil analisis kegempaan di Ambon menunjukkan kekuatan gempa susulan yang terjadi terus mengecil.

“Secara statistik, frekuensi kejadian gempa cenderung semakin mengecil,” ujar Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly dalam keterangannya.

Selanjutnya, untuk prediksi gempa berkekuatan besar BMKG selaku badan yang berkaitan dengan hal ini kembali menegaskan hingga saat ini belum ada alat yang bisa digunakan untuk memprediksi gempa.

Baca juga: Update Gempa Ambon, Hingga Pagi Ini Ada 239 Lindu Susulan

Sehingga dapat dipastikan isu tersebut adalah hoaks.

“Terkait dengan isu akan terjadi gempa besar dan tsunami di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua adalah tidak benar atau berita bohong (hoaks), karena hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa gempa bumi dengan tepat dan akurat, kapan, di mana, dan berapa kekuatannya,” kata dia.

Tanggapan BMKG terkait isu tsunami dan gempa besar di Ambon.BMKG Tanggapan BMKG terkait isu tsunami dan gempa besar di Ambon.

Oleh karenanya, masyarakat, khususnya di lokasi bencana gempa bumi diminta untuk tidak panik dan terpancing oleh informasi yang tidak diketahui kebenarannya.

Untuk mendapatkan pembaruan informasi terkait kondisi maupun prakiraan kondisi di wilayahnya, masyarakat diminta mengakses akun resmi BMKG agar tidak mengonsumsi informasi yang keliru dan menebar cemas.

Sejauh ini, gempa yang mengguncang Ambon sudah menelan korban jiwa sebanyak 19 orang.

Data ini mengacu pada keterangan terbaru yang diberikan oleh Plh. Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo pada Jumat (27/9/2019) pukul 16.50 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com