Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Ambon, 20 Orang Meninggal dan Ribuan Lainnya Mengungsi

Kompas.com - 26/09/2019, 19:29 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi yang mengguncang Ambon pada Kamis (26/9/2019) pagi menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai ratusan lainnya.

Tidak hanya itu saja, setidaknya 2.000 orang mengungsi akibat gempa Ambon tersebut.

Plt Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo mengatakan data korban tersebut merupakan perkembangan kondisi terkini hingga pukul 18.00 WIB.

"Total korban meninggal dunia akibat gempa sebanyak 20 orang," ujarnya melalui rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (26/9/2019).

Data yang dihimpun BNPB menyebutkan, korban-korban ini berasal dari beberapa wilayah. Perinciannya 3 orang meninggal dunia di Batu Kuda Tial, 1 orang di Lembah Agro, 6 orang di Desa Liang, 3 orang di Desa Waai, 3 orang di Desa Waisamu, Kabupaten Seram Bagian Barat, 2 orang belum diketahui lokasinya dan 2 orang lainnya belum teridentifikasi.

"Pengungsi diperkirakan kurang lebih 2.000 jiwa," katanya.

Selain korban jiwa, gempa juga mengakibatkan korban luka, di antaranya 6 korban luka ringan di Kampung Iha Desa Liang, sekitar 100 orang di Desa Liang, dan 1 orang luka berat di Desa Waisama, Kabupaten Seram bagian barat.

Selain itu, tower lonceng Gereja Silo, Kota Ambon mengalami kerusakan dan sejumlah bangunan juga dilaporkan rusak. Berikut datanya:

1. Dusun Tanah Merah, Negeri Liang (Kabupaten Malteng)

  • 20 unit rumah rusak sedang
  • 8 unit rumah rusak berat
  • 1 buah bengkel

Baca juga: Berkaca dari Gempa Ambon, Ini yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi Gempa Bumi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com