Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Video Polisi Pakai Sepatu Masuk Masjid dan Pukuli Mahasiswa

Kompas.com - 26/09/2019, 18:25 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sejumlah polisi dengan pakaian seragam lengkap membawa perisai, pentungan, dan bersepatu terekam dalam video saat sedang masuk ke dalam masjid dan memukuli mahasiswa beredar di media sosial pada Selasa (24/9/2019).

Dalam video itu, mahasiswa yang menjadi target polisi diduga merupakan orang yang terlibat dalam aksi unjuk rasa menolak pengesahan Undang-Undang KPK, RUU Pemasyarakatan, RUU Pertanahan, dan RUU Minerba.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa kejadian tersebut diduga berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video berdurasi sekitar 30 detik ini menampilkan dua orang polisi berseragam lengkap dengan membawa perisai dan pentungan memasuki masjid dengan masih memakai sepatu.

Video tersebut juga menampilkan salah seorang polisi mengeluarkan pria yang memakai jaket berwarna biru dari masjid.

Kemudian, 2 polisi tersebut kembali memasuki masjid dan memukul mahasiswa di dalam mimbar masjid.

Atas tindakan tersebut, sejumlah orang yang menyaksikan turut berteriak histeris dan memohonkan ampun agar polisi berhenti memukuli mahasiswa tersebut.

Lalu, polisi mendekati pintu keluar sembari mengacung-acungkan pentungan ke arah mahasiswa yang dipukuli.

Konfirmasi Kompas.com

Atas beredarnya video ini di media sosial, awalnya Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani menegaskan, video viral itu bukan terjadi di Kota Makassar.

Menurut dia, kejadian polisi memasuki masjid dan memukuli mahasiswa terjadi di wilayah Pulau Jawa.

Ia juga meminta agar wartawan tidak membesar-besarkan berita tersebut yang belum diketahui kebenarannya.

Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa peristiwa itu terjadi di salah satu masjid di Kota Makassar dan tidak jauh dari lokasi bentrokan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian.

Kemudian, Kombes Dicky Sondani meralat pernyataannya dan membuat klarifikasi secara tertulis.

Tak hanya itu, Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe meminta maaf atas tindakan pemukulan yang terjadi.

"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Polda Sulses meohon maaf yang sebesar-besarnya atas insiden tersebut," ujar Dicky kepada Kompas.com, Rabu (25/9/2019).

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, masjid yang menjadi TKP pemukulan terjadi di sebelah Kantor DPRD Sulsel.

Dicky menjelaskan bahwa awalnya anggota polisi sedang melakukan pengamanan demo di Kantor DPRD, kemudian mahasiswa melempari polisi dengan batu.

Baca juga: Viral Video Polisi Pakai Sepatu Masuk Masjid dan Pukuli Mahasiswa, Ini Klarifikasinya

Baca juga: Kasat Minta Maaf karena Anggotanya Masuk Masjid Pakai Sepatu

(Sumber: Kompas.com/Hendro Cipto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com