Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Garuda Indonesia Jatuh di Deli Serdang, 234 Orang Meninggal

Kompas.com - 26/09/2019, 15:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 22 tahun yang lalu, pesawat Garuda Indonesia jenis Airbus A300-B4 dengan nomor penerbangan GA 152 jatuh terbakar di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara sekitar pukul 13.18 WIB.

Harian Kompas, 27 September 1997 memberitakan, seluruh penumpang yang terdiri dari 222 penumpang dan 12 awak pesawat meninggal akibat kecelakaan itu.

Direktur Utama Garuda Soepandi dalam keterangan persnya menyebutkan, pesawat yang dipiloti Capt. Rachmo Wiyogo (40) meninggalkan Bandara Cengkareng pada pukul 11.30 WIB.

Pesawat dengan nomor penerbangan GA 152 tersebut dijadwalkan akan tiba di Bandara Polonia, Medan pukul 13.58 WIB.

Namun, sekitar 30 kilometer dari Bandara Polonia, pesawat tersebut jatuh di tanah datar dan perbukitan, di dekat perkampungan.

Tidak sedikit pun bagian pesawat yang masih utuh. Semuanya hancur berkeping-keping dan hangus terbakar.

Seluruh isi pesawat bercampur aduk dengan potongan tubuh manusia.

Bagi Garuda, kecelakaan jenis A300-B4 merupakan yang pertama kalinya.

Kecelakaan ini juga menjadi kecelakaan pesawat terburuk di Tanah Air, setidaknya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Baca juga: Berkaca dari Kecelakaan Purbaleunyi, Ini Cara Atasi Rem Blong

Kesaksian Warga

Penduduk Desa Buah Nabar, Sarin br Bukit (42) mengaku terkejut dengan kejadian tersebut.

"Mula-mula saya mendengar suara pesawat, rasanya dekat sekali sampai hampir memekakkan telinga. Tapi saya tidak melihat di mana pesawatnya," kata Sarin.

"Ketika keluar dari gubuk di ladang, tiba-tiba saya terkejut dengan suara ledakan dan terlihat moncong pesawat besar sekali mengarah kepada saya. Saking takutnya, saya menjerit minta tolong dan berlari sekuat-kuatnya," lanjutnya.

Menurut Sarin, ia mendengar lagi suara ledakan keras berulang-berulang yang tidak dapat dihitungnya berapa kali.

Ledakan itu diselingi suara benturan badan pesawat dengan pohon besar sebelum pecah berkeping-keping.

Setelah itu, ia melihat api membumbung tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com