KOMPAS.com – Demo mahasiswa yang terjadi beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa kaum muda selalu memiliki kekuatan untuk mengubah sesuatu, termasuk perkara pemerintahan. Momentum keberhasilan anak muda di Indonesia bisa terlihat pada reformasi 1998 lalu.
Selain memiliki energi meluap-luap, kaum muda dilabeli sebagai kelompok usia yang masih memiliki semangat dan idealisme yang begitu kuat.
Bahkan, dalam teori-teori klasik organisasi kaum muda ini kerap disebut sebagai pembawa agen perubahan atau agent of chance.
Tak heran, sejumlah perubahan besar berhasil dicapai berkat upaya gerakan dan kebulatan suara yang diteriakkan oleh mereka.
Tak hanya di Indonesia, kekuatan kaum muda juga terlihat di berbagai belahan dunia. Salah satu contohnya baru saja terjadi hari kemarin di Amerika Serikat.
Seorang aktivis lingkungan muda asal Swedia bernama Greta Thunberg (16) secara gamblang melakukan pengaduan hukum pada Majelis Umum PBB terkait 5 negara yang dipandangnya melanggar perjanjian tentang emisi gas.
Baca juga: Kronologi Demo Mahasiswa yang Ricuh di DPR, Pedih Gas Air Mata hingga Malam...
Tanpa rasa takut, ia dengan yakinnya menyebut saat ini banyak orang mengabaikan kelestarian lingkungan demi kepentingan bisnis dan politik semata. Orang-orang banyak mengaku menaruh peduli, namun semua itu tak ubahnya bualan belaka.
“Kalian telah merenggut mimpiku, masa kecilku dengan omong kosongmu. Kami tidak akan membiarkanmu lari. Di sini, saat ini, kita harus menghentikannya,” kata Greta, Senin (23/9/2019) dikutip dari Forbes.
Laporannya pun diterima oleh Komite PBB dan akan ditindaklanjuti.
Keberanian yang sama juga pernah tercermin dari para pemuda dalam negeri ketika bersama-sama meruntuhkan rezim orde baru pada era 98-99 lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.