KOMPAS.com - Kecelakaan tunggal mobil Suzuki APV bernomor polisi F 1196 DH yang terjadi di ruas Tol Jagorawi KM 36+600, Sentul, Kabupaten Bogor, Minggu (15/9/2019), diduga karena pecah ban.
Seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (15/9/2019), kecelakaan tersebut terjadi karena ban mobil bagian belakang mengalami pecah ban.
Saat pecah ban, mobil terguling dan menewaskan tiga orang.
Salah satu faktor yang menyebabkan pecah ban adalah kurangnya tekanan udara pada ban mobil.
Apa saja tanda-tanda bahwa tekanan udara pada ban mobil rendah?
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tanda-tanda tekanan udara pada ban mobil rendah:
Jika Anda mengendarai mobil dan merasakan ban mobil berputar terasa lembut seperti spons, kemungkinan tekanan udara pada ban mobil rendah.
Ketika tekanan udara pada ban berkurang, maka permukaan ban mulai mendatar dan menciptakan nuansa kenyal.
Ketika hal ini terjadi, segera bawa kendaraan Anda ke pompa bensin terdekat atau bengkel untuk menambah tekanan udara pada ban.
Jika tekanan ban terlalu rendah, saat melaju melewati gundukan, mobil akan terasa seperti terguling.
Hal tersebut terjadi karena bantalan di dalam ruang ban berkurang.
Selain itu, mobil juga akan terasa seperti peredam kejut yang tidak berfungsi.
Tanda lainnya tekanan udara pada ban rendah, saat berjalan, mobil terasa tidak seimbang, seolah berat ke salah satu sisi.
Jika ban tidak memiliki jumlah tekanan udara yang sama, maka hal tersebut dapat mendorong kendaraan keluar dari jalur.
Jika saat mengemudi dan bensin pada mobil Anda terasa lebih boros dari biasanya, kemungkinan disebabkan tekanan udara pada ban rendah.
Alasannya, meningkatnya luas permukaan ban yang bersentuhan dengan jalan menyebabkan meningkatnya konsumsi bahan bakar dan mengurangi jarak tempuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.