Pantuan Kompas.com, kabut asap tebal terlihat dari sepanjang jalan Jenderal Sudirman. Di kawasan Jakabaring kondisi asap pekat semakin terlihat dan menutupi Jembatan Ampera.
Seorang warga, Hafidz (29), juga mengeluhkan bahwa akibat terjadinya kabut asap ini kedua putranya yang masih balita mengalami ISPA lantaran menghirup udara bercampur asap sejak beberapa hari terakhir.
Sementara itu, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan mencatat, sebanyak 512 titik api terpantau pada Rabu (11/9/2019).
Baca juga: Kabut Asap Menebal, Kualitas Udara di Palembang Sempat di Level Berbahaya
Kawasan Banjarmasin, Kalimantan Selatan sampai hari ini juga berselimutkan asap. Imbasnya, tujuh penerbangan tertunda keberangkatannya atau delay.
Tiga maskapai bahkan terpaksa kembali ke apron karena jarak pandang di runway bandara hanya 100 meter.
Kondisi tersebut menyebabkan para penumpang harus menunggu pesawat yang mereka tumpangi diberangkatkan.
Kepala Komunikasi dan Legal Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Aditya Putra Patria, saat ditelepon Kompas.com, Selasa (12/9/2019), mengatakan, kabut asap pekat mulai menyelimuti bandara pada pukul 06.00 WITA sampai dengan pukul 08.30 WITA.
Sebelumnya, pada Selasa (10/9/2019) hal sama juga terjadi di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin.
Saat itu, jarak pandang hanya berkisar 200 hingga 400 meter.
Wisata asap bisa pula ditemui Palangkaraya. Melansir dari Kompas.com Kamis (12/9/2019) akibat kabut asap yang menyelimuti Kalimantan Tengah, sebuah pesawat Garuda Indonesia batal mendarat di Bandara Cilik Riwut.
Bandara berselimut kabut asap cukup tebal dan pekat. Akibatnya jarak pandang sangat terbatas, sehingga pesawat yang akan lepas landas menjadi tidak aman.
“Saat ini, jarak pandang hanya dibawa satu kilometer, sangat beresiko untuk lepas landas serta pendaratan pesawat,” kata Manager Finance And Human Resource Angkasa Pura Ii Cilik Riwut Palangkaraya, Geni Suprayadi, saat ditemui Kompas.com di kantornya.
Baca juga: Kabut Asap di Palangkaraya Semakin Pekat di Malam Hari, Warga Keluhkan Sesak Napas
Landak, Kalimantan Barat juga menerima dampak kabut asap. Bupati Landak, Karolin Margret Natasa bahkan sampai mengeluarkan surat edaran terkait pemberhentian sementara proses belajar mengajar di sekolah.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Landak, Marsianus menerangkan, dalam surat edaran tersebut terdapat empat poin, di mana pada poin pertama menyatakan bahwa mulai tanggal 11-14 September 2019 dapat melaksanakan pembelajaran di rumah.
Poin kedua, jika kondisi udara semakin buruk maka libur bisa diperpanjang.
Melalui surat tersebut juga dihimbau kepada semua Kabid dan kepala sekolah di Kabupaten Landak untuk mengikuti perkembangan cuaca sehingga jika memungkinkan proses belajar mengajar segera dapat dilaksanakan.