Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Berikut 5 Hal Tak Terduga yang Bisa Memicu Kanker

Kompas.com - 07/09/2019, 15:50 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Awal September 2019, artis Ria Irawan kembali dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Salemba, Jakarta Pusat, karena penyakit kanker yang dideritanya kembali menyebar.

Pemilik nama asli Chandra Ariati Dewi itu didiagnosis menderita kanker dinding rahim pada tahun 2009.

Setelah dokter melakukan biopsi di tahun 2014, diketahui kanker di tubuh Ria sudah menyebar ke kelenjar getah bening di pelvis (tulang panggul) bagian kanan.

Dalam sebuah video di akun Instagram pribadinya yang diunggah pada 22 Juli 2019, Ria mengatakan inti dari penyebab kanker yang dederitanya adalah karena daya tahan tubuhnya yang hancur.

"Intinya dari penyebab kanker adalah APEK & APES nya tubuh "kita", bukan tubuh kamu kamu mereka atau siapapun. Daya tahan tubuh hancur baur karena DAYA TAHAN TUBUH KITA SENDIRI (Emosi, Lahir dan Batin apa lagi?). Tidak ada kehancuran tubuh karena di guna-guna setan," tulis Ria menyertai unggahan videonya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

?????? Setiap mau ngomongin penyebab kanker fffaassttiii lidah ini keplitet tet tet blaaass.. . ? Intinya dari penyebab kanker adalah APEK & APES nya tubuh "kita", bukan tubuh kamu kamu mereka atau siapapun. Daya tahan tubuh hancur baur karena DAYA TAHAN TUBUH KITA SENDIRI ( Emosi, Lahir dan Batin apa lagi? ???? ). Tidak ada kehancuran tubuh karena di guna-guna setan ????. . ? Obat-obatan yang diucapkan tidak berarti apapun untuk "kami" yang mengkonsumsi dari dokter. . ? Hiduplah maksimal ± 7 bulan ( aku siiiiiihhh bohong.. 3 bulan aku langsung cabut ke mana gitu yang lebih bermanfaat untuk banyak orang ). Tidak ada kebaikan dari tubuh "kita" untuk melihat pergulatan kehidupan anaknya. Allah sudah menciptakan masing-masing manusia untuk hidup sendirian di dunia dan ada yang memang di ciptakan untuk diasuh oleh orang lain ????. . ? Selama "kita" bisa membeli sayur, buah, tanaman lokal ORGANIK sudahlah konsumsi itu saja dan bilang ke dokternya "???? Cukup dokter, "kami" tidak akan mengambilnya ????????. "Kita" sedekahkan saja kepada yang memerlukan berupa rejeki apapun ????????????". #organik #apapunorganik #hatiinisudahkebawaemosi ????????????. . ? Tidak ada pantangan makanan untuk yang sedang melakukan pengobatan kanker. Jangan panik, jangan kaget, jangan lebay dan jangan alay.. Minimum setiap tubuh yang terdiagnosa kanker harus bisa menaikan berat badannya minimum 3 kg setiap bulan ? . #tersertifikatmemotifasijiwa #certifiedhynotherapist #neurolinguisticprogramming #denganizinallah #namaste #riairawanthelegend

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ria Irawan (@riairawan) pada 21 Jul 2019 jam 10:19 PDT

Melansir laman Hello Sehat, para ilmuwan percaya penyebab kanker akan bervariasi pada setiap orang tergantung jenis kanker yang dialaminya.

Penyakit kanker merupakan penyakit menakutkan bagi sebagian besar orang. Selain itu, penyakit ini biasanya telat dideteksi sehingga banyak orang menyadarinya ketika telah memasuki stadium lanjut.

Untuk menghindari risiko ini, kita perlu mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi pemicunya. Melansir Hello Sehat, berikut lima hal tak terduga yang bisa menjadi pemicu kanker:

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Guna Mendeteksi Kanker sejak Dini

1. Duduk terlalu lama

Duduk terlalu lama ternyata dapat memicu berbagai jenis penyakit, termasuk kanker.

Untuk menghindari risiko ini, Mayo Clinic menyarankan kita agar bangun dari duduk dan berjalan-jalan sebentar demi menurunkan berbagai risiko penyakit.

Selain membakar kalori, bangun dan berjalan-jalan juga dapat menjaga otot dan kesehatan fisik serta mental kita.

2. Terlalu tinggi

Riset 2018 menemukan fakta bahwa orang yang tinggi lebih berisiko terkena kanker dibanding dengan orang yang lebih pendek.

Bukti menunjukkan setiap penambahan tinggi 10 cm maka risiko kanker meningkat sebesar 10 persen.

Penelitian lainnya juga menemukan kaitan antara kondisi kaki yang lebih panjang dengan kanker usus besar.

Para peneliti menduga hal ini disebabkan karena orang yang lebih tinggi memiliki lebih banyak sel yang berpeluang untuk menjadi kanker.

Baca juga: Ini yang Perlu Anda Tahu Saat Mendampingi Mereka yang Berjuang Lawan Kanker...

3. Memasang implan payudara

Memasang implan payudara ternyata bisa meningkatkan kanker limfoma. Jenis kanker ini timbul dari sel-sel di sistem kekebalan tubuh.

Menurut peneliti, kemungkinan besar implan bisa memicu peningkatkan peradangan di jaringan payudara hingga menyebabkan kanker.

4. Minum teh panas

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Cina tahun 2018 minum teh yang sangat panas ternyata bisa meningkatkan risiko kanker kerongkongan.

Penelitian yang melibatkan 450.000 orang ini menemukan fakta panas ekstrem bisa merusak lapisan kerongkongan.

Risiko kanker ini akan meningkat lima kali lebih besar pada orang yang juga merokok dan mengonsumsi alkohol.

Peneliti pun menyarankan agar kita meminum teh saat hangat untuk menghindari risiko ini.

5. Asap dari pembakaran

Riset 2019 menemukan fakta asap dari makanan yang dibakar ternyata mengandung bahan kimia yang disebut dengan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs).

Bahak kimia tersebut ebrasal dari kayu yang dibakar atau arang. Peneliti juga menmeukan fakta PAHs memiliki daya serap kulit yang cuku[ besar.

Oleh karena itu, sebaiknya gunakan pakaian tertutup saat mengolah makanan dengan cara dibakar.

Baca juga: Ria Irawan, Penyintas Kanker yang Anti Menye-menye...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com