Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 5 Pernyataan Wiranto soal Kerusuhan di Papua

Kompas.com - 31/08/2019, 09:17 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dugaan tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur berbuntut panjang. Gelombang demonstrasi di tanah Papua pun terus terjadi hingga Kamis (29/8/2019).

Selain membakar kantor Majelis Rakyat Papua (MRP), kantor Telkom dan kantor pos, massa juga membakar sebuah SPBU yang berada di samping kantor BPN di Jalan Koti, Jayapura.

Namun menurut Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja, kondisi di Kota Jayapura hingga Jumat (30/8/2019) malam sudah terkendali dan berangsur kondusif.

Menanggapi kerusuhan di Papua, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto pun angkat bicara. Berikut sejumlah pernyataan Wiranto yang dirangkum Kompas.com:

1. Penumpang gelap di kerusuhan Papua

Diberitakan Kompas.com (30/8/2019), Wiranto menyebut bahwa pemerintah sudah mengetahui siapa pihak yang menunggangi kerusuhan di Papua dan Papua Barat akhir-akhir ini.

Dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/9/2019), ia mengatakan bahwa laporan secara lengkap soal kerusuhan di Papua dan Papua Barat sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.

Termasuk juga siapa penumpang gelap yang menunggangi kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

"Memang rusuh ini ada yang menunggangi, mengompori, memprovokasi, ada yang sengaja dorong terjadi kekacauan," kata Wiranto saat konferensi pers usai rapat.

"Dari laporan tadi BIN, Kapolri, kita tahu siapa yang coba dapat keuntungan dari kerusuhan ini. Kita peringatkan siapa pun dia, hentikan itu, karena itu hanya ingin buat suasana instabil," ucap dia lagi.

Tetapi, Wiranto tidak mengungkapkan pihak yang mendapat keuntungan dari kerusuhan tersebut.

Baca juga: Ini 4 Pernyataan Jokowi untuk Penanganan Kerusuhan di Papua

2. Belum mau umumkan jumlah korban

Masih dari sumber yang sama, Wiranto menolak untuk mengungkapkan berapa jumlah korban dari masyarakat sipil yang tewas akibat kerusuhan dan kontak senjata di Papua.

"Malam ini kita enggak bicara soal yang korban yang rusak, itu nanti pada penjelasan yang lain. Karena laporan terus berjalan. Kita biasanya menerima laporan malam seperti ini, kita kompilasi, baru kita jelaskan besok pagi," kata Wiranto saat ditanya wartawan usai rapat dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (30/8/2019).

Diketahui sebelumnya, beberapa media baik dari dalam maupun luar negeri memberitakan ada enam hingga tujuh korban yang tewas akibat kontak senjata Deiyai pada Rabu (28/8/2019).

Kendati demikian, Wiranto meyebut, hingga kemarin malam ada dua warga sipil yang tewas.

Selain itu, Wiranto juga menegaskan bahwa update informasi terkait jumlah korban merupakan kewenangan pemerintah dan aparat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com