Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] 20 Titik Lokasi Operasi Patuh Progo 2019 DI Yogyakarta

Kompas.com - 29/08/2019, 20:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Informasi seputar titik lokasi digelarnya razia Operasi Patuh Progo 2019 wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebar di aplikasi perpesanan WhatsApp.

Pesan itu menyebutkan 20 titik lokasi, seperti Taman Pintar, Candi Prambanan, Monumen Jogja Kembali, dan sebagainya.

Kepala Bidang Humas Kombes (Pol) Yuliyanto memberikan tanggapan mengenai pesan tersebut.

Narasi yang beredar:

Informasi titik razia tersebar melalui pesan berantai aplikasi WhatsApp mulai Kamis (29/8/2019) pagi.

Berikut isi pesannya:

Tangkapan layar yang menyebutkan titik lokasi operasi patuh kepolisian wilayah DIY.WhatsApp Tangkapan layar yang menyebutkan titik lokasi operasi patuh kepolisian wilayah DIY.
BEBERAPA TITIK TEMPAT OPERASI PATUH PROGO 2019
KENDARAAN*
@JOGJA sekitarnya :
(1) Dpn taman pintar,
(2) Dkt makam pahlawan kusumanegara,
(3) Pertigaan candi prambanan,
(4) Dkt bogem prambanan,
(5) Dpn polsek prambanan,
(6) Jln. raya prambanan-piyungan,
(7) Barat pasar wage jln. wonosari,
(8) Ringroad selatan, timur jembatan wojo
(9) Jembatan karang semut imogiri,
(10) Parkiran monjali (monumen jogja kembali),
(11) Dpn pabrik rokok sampoerna Berbah.
(12) Depan pyramid jalan paris Sewon
(13) Timur perempatan UPN
(14) Ringroad utara, depan kantor pajak
(15) Jalan wates dekat PUKY
(16) Jl Solo depan RS Bhayangkara
(17) Pojok SD Kalasan Baru/ Lapangan Raden Ronggo Kalasan
(18) Jembatan Timbang Kalitirto
(19) SP 3 UNY / Kolombo
(20) Depan Polsek Depok Timur

_Wilayah lainnya, masih menunggu informasi yang kami dapat

Penelusuran Kompas.com:

Kepala Bidang Humas Kombes (Pol) Yuliyanto mengatakan, pihaknya tidak pernah mendapatkan informasi mengenai titik razia ini.

"Informasi seperti itu bisa dibuat oleh siapapun juga. Lokasi-lokasi itu memang pernah jadi tempat pelaksanaan razia. Saya tidak pernah mendapatkan informasi tentang lokasi ini (yang disebutkan dalam pesan) dari ditlantas," kata Yuli saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/8/2019).

Dalam informasi resmi, Kasijemenopsrek Dikmas Ditlantas Polda DIY Kompol Suryati menuturkan, operasi patuh Progo 2019 berlangsung selama 14 hari, yaitu mulai tanggal 29 Agustus sampai 11 September 2019.

"Hari ini merupakan awal dari operasi patuh Progo 2019, dengan tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menghilangkan kemacetan, pelanggaran ataupun kecelakaan, dengan tujuan terciptanya kamseltibcarlantas keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu lintas, itulah tujuan yang utama, kepada seluruh masyarakat agar tertib berlalulintas," ujar Kompol Suryati.

Disebutkan, Polda DIY mengutamakan titik-titik kemacetan, rawan kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di wilayah Yogyakarta.

Masyarakat diimbau untuk melengkapi surat-surat kendaraan dan mematuhi peraturan lalu lintas.

Terdapat delapan pelanggaran prioritas, yaitu
1. Tidak memakai helm SNI
2. Melawan arus
3. Pengendara di bawah umur
4. Tidak menggunakan sabuk keselamatan
5. Mengemudi melebihi batas kecepatan
6. Menggunakan handphone saat berkendara
7. Berkendara dalam keadaan mabuk
8. Penggunaan lampu rotator atau sirine atau strobo yang bukan peruntukannya.

Baca juga: Viral 20 Titik Operasi Patuh 2019 Yogyakarta, Ini Penjelasan Polda DIY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com