Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Segera Punya Momongan, Coba 4 Obat Ini

Kompas.com - 23/08/2019, 19:46 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber WebMD,

3. Bromocriptine

Obat ini adalah obat untuk penyaki Parkinson yang juga dapat meredakan gemetar atau tremor.

Beberapa dari wanita juga diberi resep ini oleh dokter untuk memeprcepat kehamilannya.

Obat ini berbentuk tablet dan kapsul, penggunannya adalah dengan dimasukkan ke vagina.

Bromocriptine bekerja dengan merangsang otak untuk mengendalikan produksi hormon prolaktin dalam tubuh.

Prolaktin yang terlalu banyak dapat mengurangi tingkat hormon estrogen, yang akan membuat anda sulit hamil.

Sebuah penelitian telah membuktikan, ketika menggunakan bromokriptine, banyak wanita langsung mengalami ovulasi tanpa menunggu waktu lama dan dapat hamil lebih cepat.

Kendati demikian, tidak semua wanita boleh mengonsumsi obat ini. Bromocriptine dapat membuat anda menjadi sulit hamil bila digunakan sembarangan.

Karena obat ini menyeimbangkan beberapa hormon untuk mencegah pelepasan sel telur terjadi.

Maka, penggunaan obat ini sengaja diperuntukkan bagi wanita yang mengalami hiperprolaktinemia atau keadaan kelebihan produksi hormon prolaktin.

4. Gonadotrophins

Merupakan obat yang terbuat dari luteinsing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH).

Kombinasi dari kedua zat ini akan bekerja mempercepat kematangan sel telur.

Cara menggunakan obat ini adalah dengan cara disuntikkan. Efek samping dari obat ini adalah menyebabkan rasa nyeri di perut.

Tapi hal yang paling parah, akan menyebabkan wanita mual dan muntah.

Baca juga: Hamil Tak Lama Setelah Melahirkan? Ibu Wajib Perhatikan Hal Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com