Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eki Baihaki
Dosen

Doktor Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad); Dosen Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas). Ketua Citarum Institute; Pengurus ICMI Orwil Jawa Barat, Perhumas Bandung, ISKI Jabar, dan Aspikom Jabar.

Enzo dan Ujian Patriotisme Kita

Kompas.com - 15/08/2019, 16:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEPALA Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika telah memutuskan Enzo Zenz Allie tetap di Akademi Militer setelah melakukan self assessment dan self report melalui pengambilan data eksplisit terhadap Enzo dan 364 siswa taruna akademi militer lainnya.

Kita layak mengapresiasi TNI AD, yang memiliki kearifan melakukan kajian secara ilmiah sebagai dasar pertimbangan bagi Enzo untuk tetap menjadi taruna Akmil.

Enzo layak dipertahan karena hasil self assessment Enzo meraih nilai 84 persen atau 5,9 dari maksimal 7 untuk Indeks Moderasi Bernegara.

Enzo Allie sebagai calon perwira TNI, "tidak boleh cacat ideologi atau mengimani ideologi yang berbeda dengan Pancasila", sebagaimana disikapi Wawan Hari Purwanto selaku juru bicara Badan Intelijen negara (BIN).

Ujian nyata bagi Enzo selanjutnya adalah membuktikan secara nyata, baik sebagai taruna dan prajurit TNI patriot merah-putih yang akan turut mengawal tegaknya empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.

Pada hakikatnya kisah Enzo adalah ujian patriotisme bagi kita semua. Yang membedakan, Enzo sudah melewati beberapa tahap ujian.

Semoga Enzo mampu melewati tahapan ujian selanjutnya hingga tahapan akhir yang terbaik dengan tercapai niat menjadi prajurit dan perwira TNI yang saleh dan mampu memberi pengaruh baik bahwa Indonesia milik semua golongan untuk mampu bekerja sama secara harmoni.

Ujian patriotisme

Setidaknya ada tiga parameter ujian patriotisme bagi kita sebagai anak bangsa, yaitu parameter hubungan emosional, formal, dan fungsional terkait hubungan warga negara dengan negaranya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia memaknai patriotisme adalah sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran Tanah Airnya, semangat cinta Tanah Air, dan nasionalisme. Sikap seperti ini amat diperlukan dalam pembangunan.

Jadi esensi makna patriotisme adalah tentang cinta, kesetiaan, dan pembuktian pengorbanan (bela negara) yang dilandasi keikhlasan dan komitmen terbaik seorang warga negara terhadap bangsa dan negaranya.

Parameter pertama, hubungan emosional kita dengan negara hakikatnya adalah menyatunya emosi kita sebagai manusia dengan tanah dan air (negara) yang kita diami dengan dilatari rasa cinta.

Rasa cinta akan mewujudkan keprihatinan atas kondisi dan beragam masalah yang dihadapi bangsa dan berkehendak menjadi bagian dari solusi atas masalah yang dihadapi.

Selain rasa kebanggaan akan anugerah Indonesia sebagai sebuah bangsa dan negara yang indah dan kaya akan keanekaragaman hayati dan keanekaragam budaya, yang belum mampu digali secara optimal bagi kemakmuran seluruh rakyat.

Selanjutnya, rasa tersebut akan menumbuhkan rasa dan keinginan untuk merawat. Keinginan menjaga dan berbuat yang terbaik bagi tegaknya NKRI.

Parameter kedua, hubungan formal kita dengan negara secara lahiriah tumbuh karena adanya kesepakatan bersama pendiri bangsa untuk mendirikan negara bernama Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com