Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Didemo Mahasiswanya, Unsoed Cabut Peraturan Rektor soal Kenaikan UKT

KOMPAS.com - Setelah didemo mahasiswanya, pihak Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto akan mencabut aturan soal Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang memberatkan. 

Pada Senin (29/4/2024), pihak Unsoed mengatakan akan mencabut Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2024 tentang Biaya Pendidikan Mahasiswa yang dinilai memberatkan mahasiswa baru angkatan 2024.

Peraturan tersebut sempat menuai kecaman dari mahasiswa Unsoed dan warganet karena terjadi kenaikan UKT dalam penerimaan mahasiswa baru pada 2024. 

Mahasiswa kemudian menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat Unsoed pada Jumat (26/4/2024) untuk menolak kenaikan UKT.

Kronologi Unsoed cabut peraturan rektor

UKT Unsoed mulai disorot publik ketika beberapa warganet mengunggah tangkapan layar biaya kuliah di kampus ini sebagaimana tercantum dalam Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2024, Rabu (24/4/2024).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Rabu, warganet melalui media sosial X menunjukkan UKT Unsoed mencapai Rp 13.5000.000-Rp 25.000.000.

Tanda pagar (tagar) #TurunkanUKTUnsoed juga sempat menduduki trending topic X pada Rabu malam.

Juru bicara (Jubir) Unsoed Mite Setiansah mengakui jika Unsoed memang melakukan penyesuaian UKT pada 2024.

Pihaknya beralasan, hal itu karena Unsoed menetapkan UKT berdasarkan perhitungan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) 2011.

Mahasiswa Unsoed geruduk rektorat

Setelah tagar #TurunkanUKTUnsoed menjadi trending topic, mahasiswa mendatangi Gedung Rektorat Unsoed pada Jumat (26/4/2024) sore untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Pantauan Kompas.id, Jumat, mahasiswa Unsoed yang berjumlah ratusan orang menggeruduk gedung rektorat untuk meminta pihak kampus membatalkan kenaikan UKT pada 2024.

Jalannya aksi unjuk rasa dimulai pukul 14.00 WIB di depan Gedung Rektorat Unsoed.

Mahasiswa sempat berorasi beberapa saat sebelum meminta Rektor Unsoed Akhmad Sodiq keluar dari gedung rektorat untuk menemui mereka.

Permintaan yang diajukan mahasiswa tidak segera dipenuhi oleh Akhmad Sodiq.

Mereka kemudian memaksa masuk ke Gedung Rektorat Unsoed. Aksi saling dorong dengan petugas keamanan kampus tidak terelakkan.

Rektor Unsoed temui mahasiswa

Akhmad Sodiq akhirnya mau menemui mahasiswa sekitar pukul 14.48 WIB.

Di depan rektor, Fadhil Syahputra selaku koordinator aksi menyatakan bahwa mahasiswa Unsoed ingin Peraturan Rektor Unsoed Nomor 6 Tahun 2024 tentang Biaya Pendidikan Mahasiswa dicabut.

Tak hanya itu, mahasiswa Unsoed juga menuntut pengembalian aturan potongan 50 persen UKT bagi mahasiswa tingkat akhir.

"Kami juga meminta transparansi dari Rektorat Unsoed mengenai seluruh kebijakan yang dibuat kampus serta meminta rektorat untuk memasifkan penyebaran informasi dan publikasinya," kata Fadhil.

Pukul 17.22 WIB, ratusan mahasiswa Unsoed masih bertahan di lobi dan halaman gedung rektorat.

Sementara sebagian mahasiswa lain berada di dalam gedung untuk melakukan audiensi dengan pihak kampus terkait kenaikan UKT pada 2024.

Fadhil mengatakan bahwa massa ingin pihak rektorat mengambil keputusan yang jelas mengenai tuntutan yang diajukan mahasiswa.


Penjelasan Rektor Unsoed

Ketika gedung rektorat digeruduk mahasiswa, Akhmad Sodiq berujar bahwa besaran UKT yang ditetapkan Unsoed pada 2024 didasarkan pada kemampuan orangtua mahasiswa.

Karena alasan itulah, menurut Akhmad Sodiq, mahasiswa sebaiknya didampingi orangtuanya ketika mengisi sejumlah persyaratan secara daring.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unsoed, Noor Farid, menjelaskan bahwa penyesuaian UKT pada tahun ini dilakukan atas berbagai pertimbangan.

Salah satunya adalah besaran UKT yang berlaku sebelum 2024 ditetapkan sejak 2012 dan Unsoed belum pernah melakukan penyesuaian.

Ia menambahkan, penetapan UKT tahun ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2024 didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 54/P/2024 tentang Besaran Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi.

Ada tiga variabel yang digunakan dalam menetapkan UKT Unsoed 2024, yakni berdasarkan wilayah, akreditasi, dan model pembelajaran.

Menunggu peraturan baru

Terkait Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2024 yang akan dicabut, Noor Farid mengatakan bahwa Unsoed bakal menerbitkan peraturan baru soal UKT.

Unsoed memutuskan akan mencabut peraturan tersebut setelah menggelar rapat dengan pimpinan fakultas, ketua lembaga, dan unit lainnya di kampus ini pada Sabtu (27/4/2024).

"Ketentuan tentang UKT ini disesuaikan dengan menimbang masukan dari masyarakat, mahasiswa, dan orangtua mahasiswa," ujarnya dalam ketrangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (30/4/2024).

"Ketentuan baru yang diputuskan pada pertemuan pimpinan hari Sabtu lalu, ini sedang dikonsultasikan oleh rektor ke Dirjen Dikti hari ini (29 April 2024)," tambahnya.

Noor Farid menjelaskan, registrasi online bagi calon mahasiswa baru jalur SNBP dihentikan sementara sambil menunggu peraturan rektor yang baru.

Ia meminta mahasiswa baru yang sudah melakukan registrasi tidak perlu khawatir karena akan ada penyesuaian.

"Semua akan disesuaikan dengan peraturan baru. Jadi, kalau misalnya ada yang sudah membayar lebih dari ketentuan yang semestinya akan dikembalikan," katanya.

Sementara itu, saat dihubungi Kompas.com pada Selasa, Mite menyampaikan, pihaknya masih menunggu peraturan baru yang akan mengatur soal UKT Unsoed 2024.

Ia tidak menjawab pertanyaan dari Kompas.com ketika ditanya soal kapan Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2024 akan dicabut.

Mite hanya menyampaikan, aturan soal UKT yang dicabut hanya berlaku untuk mahasiswa baru angkatan 2024.

Sementara UKT mahasiswa angkatan 2023 dan tahun-tahun sebelumnya masih sama sesuai dengan peraturan lama.

"Kalo untuk mahasiswa lama 2023 dan sebelumnya memang tidak ada kenaikan (UKT)," kata dia. 

https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/01/163000665/didemo-mahasiswanya-unsoed-cabut-peraturan-rektor-soal-kenaikan-ukt

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke