Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diam-diam Ancam Privasi, Ini Cara Cek Cermin Satu atau Dua Arah

Sebaliknya, cermin dua arah memantulkan cahaya di satu sisi tapi transparan di sisi lain. Cermin tersebut sering digunakan dalam proses interogasi polisi.

Sebab, orang yang sedang berada di depan cermin tidak tahu pantulan dirinya terlihat dari balik cermin tersebut.

Lalu, bagaimana cara memeriksa cermin dua arah dan bahaya di baliknya?

Cara cek cermin dua arah

Guru Besar Fisika Teori pada Departemen Fisika IPB University sekaligus pengajar mata kuliah Optika dan Fotonika Program Sarjana Fisika, Husin Alatas, mengatakan, cermin satu arah biasanya terbuat dari lapisan logam tipis, seperti aluminium.

Di depan cermin itu nantinya akan diberikan lapisan kaca relatif tebal.

Jika bagian depan cermin satu arah berupa logam tipis diberi kaca tebal, bagian belakangnya merupakan logam yang diberi lapisan cat berwarna gelap untuk menyempurnakan pemantulan cermin.

Husin mengungkapkan, cermin satu atau dua arah dapat dibedakan dengan cara meletakkan jari pada permukaan cermin tersebut.

"Jika jari diletakkan pada permukaan cermin tersebut (satu arah), maka antara jari dengan bayangannya akan terlihat celah yang timbul akibat adanya jarak antara jari dengan logam sebagai pemantul," kata Husin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/4/2024).

Sebaliknya, Husin menyebutkan bahwa cermin dua arah merupakan cermin yang terbuat dari lapisan perak nitrat relatif sangat tipis yang diletakkan di depan lapisan kaca tebal.

Cermin tersebut biasa ditempatkan di antara satu ruang relatif gelap dengan satu ruang relatif terang.

Di ruangan terang, sebagian besar cahaya yang mengenai permukaan cermin akan dipantulkan sehingga menunjukkan bayangan obyek di depannya. Sementara cahaya yang berasal dari ruang gelap relatif tidak terlihat.

"Jika lapisan perak nitrat berada pada sisi ruang yang lebih terang, saat jari diletakkan pada permukaan tersebut, maka tidak ada celah yang terlihat antara jari dengan bayangan yang terbentuk di dalam lapisan tersebut," tutur dia.

Ini berarti, jari dan bayangannya pada cermin akan tampak saling menyentuh tanpa jarak.

Menurutnya, penggunaan cahaya lampu merupakan cara yang lebih baik untuk membedakan kedua cermin tersebut.

Dia menuturkan, cermin dua arah yang didesain menggunakan lapisan jamak dapat terlihat sama dengan cermin biasa. Ketika orang mengecek dengan jari di depannya, tidak ada jarak dengan pantulan jari di cermin.

Namun, dengan menggunakan sorotan cahaya luar, pantulan pada tiap lapisan cermin lebih dapat terdeteksi daripada hanya meletakkan jarinya.

"Pada kasus cermin dua arah yang sulit untuk dibedakan dengan cermin biasa, maka diperlukan cara yang lebih spesifik dalam memeriksanya," imbuh Husin.

Cara spesifiknya dengan mengecek bagian belakang cermin tersebut. Jika ada ruangan gelap, cermin lain, atau bukan seperti cermin satu arah pada umumnya, maka itu dapat diduga cermin dua arah.

Risiko cermin dua arah

Lebih lanjut, Husin mengatakan, penggunaan cermin dua arah sebenarnya tidak berisiko khusus dalam kondisi normal.

"Kecuali digunakan untuk maksud-maksud tidak baik yang terkait dengan privasi seseorang," tambah dia.

Pasalnya, cermin dua arah dapat tanpa disadari menunjukkan bayangan orang di depan cermin sehingga dapat terlihat oleh orang di baliknya.

Jika disalahgunakan, hal ini dapat mengganggu privasi seseorang yang ada di depan cermin.

Untuk memastikan tidak ada risiko tersebut, dia menyarankan memeriksa keberadaan cermin dua arah dengan cara meletakkan jari di depan cermin.

Namun, lanjutnya, cara ini hanya berlaku bagi orang yang berada di depan cermin yang memantulkan bayangan. Sebaliknya, tidak berlaku jika berada di balik cermin dua arah.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/03/143000765/diam-diam-ancam-privasi-ini-cara-cek-cermin-satu-atau-dua-arah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke