Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hal yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Mengadopsi Kucing Liar

KOMPAS.com - Beberapa pencinta kucing biasanya akan dengan senang hati untuk mengadopsi atau memelihara kucing liar yang dianggap memiliki kondisi yang malang.

Kucing liar adalah kucing yang lahir dan hidup di alam liar, sehingga bertahan hidup secara mandiri dan jarang melakukan kontak dengan manusia.

Namun, berbeda dengan kucing besar yang hidup di alam liar, kucing liar yang dimaksud di sini adalah kucing tunawisma yang menghabiskan seluruh hidupnya di luar tanpa pemilik.

Meski memiliki niatan baik untuk mengadopsi kucing malang tersebut, bukan berarti Anda boleh langsung mengambil dan membawanya ke rumah.

Sebab, kucing liar memiliki perilaku dan kebiasaan yang berbeda dengan kucing peliharaan. Ditambah dengan adanya potensi penyakit yang dibawa.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum mengadopsi atau memelihara kucing liar:

1. Mulai dengan makanan kucing

Dilansir dari laman The Spruce Pets, diketahui secara luas bahwa kucing liar dapat dengan mudah dijinakkan jika mereka merasa puas dengan akses terhadap makanan yang rutin.

Jadi, jika Anda mempertimbangkan untuk menjinakkan kucing liar di lingkungan Anda, sebaiknya Anda mulai dengan membangun rutinitas seputar makanan untuk mereka.

Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menawarkan makanan. Tawarkan makanan kepada kucing pada waktu yang sama setiap hari.

Meski kucing sudah mulai jinak, hindari untuk langsung membawa kucing tersebut ke dalam rumah. Terutama jika Anda memiliki anak-anak atau hewan peliharaan lain.

Sebaiknya, bawalah kucing ke dokter hewan untuk pemeriksaan menyeluruh, dan vaksinasi. Langkah ini sangat penting untuk kesehatan Anda dan keluarga.

3. Biarkan kucing memulai kontak

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman PetKeen, kucing liar menganggap manusia sebagai predator, sehingga mereka dapat menggigit, mendesis, atau bahkan menyerang Anda.

Saat ingin menjinakkan kucing liar, sebaiknya biarkan kucing itu sendirian terlebih dahulu. Biarkan mereka menjalankan aktivitasnya seperti biasa.

Jika ingin kucing lebih sering berada lebih dekat dan tertarik pada Anda, jangan berikan perhatian. Sebaliknya, tunggu saat mereka terus berada di sekitar Anda, maka lakukan interaksi.

Penting untuk memahami kode dari reaksi kucing baru Anda. Jika ketika didekati dia mundur, maka Anda juga harus mundur.

Jika Anda bergerak terlalu cepat dan kucing belum siap, ia mungkin bersikap defensif. Mereka mungkin akan mencakar atau menggigit Anda jika merasa perlu melindungi diri.

5. Biasakan dengan aktivitas manusia

Kontak dengan manusia bisa jadi menakutkan bagi sebagian besar kucing liar. Ini termasuk sentuhan, suara orang lain berbicara, pintu dibuka, dan musik.

Anda harus memastikan kucing terbiasa dengan suara-suara tersebut agar tidak lagi terasa menakutkan dan membuat mereka gelisah.

Anda dapat mengundang mereka masuk dengan membiarkan pintu terbuka atau meninggalkan makanan dan air di depan pintu.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/17/100000065/5-hal-yang-perlu-anda-ketahui-sebelum-mengadopsi-kucing-liar-

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke