Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korea Selatan Darurat Krisis Penduduk, Angka Kelahiran Terendah di Dunia

KOMPAS.com - Korea Selatan menetapkan status darurat nasional krisis penduduk karena angka kelahiran terus merosot.

Dikutip dari Financial Times, Korea Selatan memiliki angka kelahiran terendah di dunia pada 2023. Angka kelahirannya tercatat hanya 0,72. Angka tersebut terburuk sepanjang sejarah Negeri Gingseng itu. 

Dengan data yang ada sekarang, populasi penduduk di Korea Selatan diperkirakan berkurang setengahnya pada tahun 2100, dan bisa menyisakan 24 juta jiwa saja.

Pada 2022, sebanyak 249.000 bayi lahir di Korea Selatan. Padahal, agar pasar tenaga kerja dapat berfungsi, Korea Selatan membutuhkan minimal 500.000 kelahiran bayi per tahun.

Apabila tidak diantisipasi, angka kelahiran di sana diperkirakan akan terus menurun hingga 2025. Dikhawatirkan, puncak terparah titik angka kelahiran hanya menyentuh 0,65.

Korea Selatan punya tingkat kesuburan rendah

Dilansir dari Times, Korea Selatan merupakan negara dengan tingkat kesuburan terendah di dunia, yaitu 0,78 pada tahun 2022.

Otoritas setempat memperkirakan tingkat kesuburan akan mencapai titik terendah pada 0,7 pada tahun 2024. Angka tersebut dikhawatirkan semakin parah dibandingkan tahun sebelumnya.

Pemerintah ketar-ketir, tingkat kesuburan rendah bakal mengancam masa depan perekonomian Korea Selatan, karena berkurangnya jumlah tenaga kerja dan melambatnya laju konsumsi.

Tak hanya faktor ekonomi, kondisi tersebut juga berdampak negatif pada keamanan nasional, karena berkurangnya personel untuk mengikuti wajib militer.

Selain faktor genetik, negara ini juga dihadapkan pada persoalan masyarakat Korea Selatan yang enggan memiliki anak.

Beberapa faktor tersebut seperti tingginya biaya perumahan, lingkungan, persaingan ketat dalam hal pendidikan anak, sampai faktor kesenjangan gender.

Korea Selatan adalah negara dengan pertumbuhan populasi tua tercepat di dunia

Dikutip dari CNN, selain mempunyai angka kelahiran dan kesuburan terendah di dunia, ancaman krisis penduduk Korea Selatan juga berasal dari penduduk tua.

Negeri Gingseng adalah salah satu negara dengan pertumbuhan populasi tua tercepat di dunia.

Hal ini menimbulkan masalah di sisi lain, yaitu tentang pendanaan kebutuhan pensiun dan layanan kesehatan bagi lansia.

Padahal, Korea Selatan saat ini sedang menghadapi angka kelahiran rendah yang akan berdampak pada semakin berkurangnya jumlah pekerja.

Dilansir dari The Lancet, saat ini Korea Selatan sedang dalam perjalanan menuju masyarakat yang disebut sebagai masyarakat super-tua pada tahun 2025.

Sebagai informasi, negara yang dinobatkan sebagai negara dengan masyarakat super-tua adalah saat negara tersebut mengalami proporsi penduduk berusia 65 tahun ke atas akan mencapai 20 persen dari total populasi.

Korea Selatan juga merupakan salah satu negara dengan tingkat kemiskinan lansia tertinggi di dunia.

Lebih dari 40 persen penduduk berusia 65 tahun ke atas menghadapi kemiskinan pendapatan relatif yang artinya pendapatan lansia lebih rendah sebesar 50 persen dari median pendapatan siap pakai rumah tangga.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/30/170000365/korea-selatan-darurat-krisis-penduduk-angka-kelahiran-terendah-di-dunia

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke