Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Efek Samping Jeruk Nipis, Ada Potensi Gigi Berlubang jika Berlebihan

KOMPAS.com - Jeruk nipis merupakan salah satu bahan pelezat makanan yang banyak memberikan manfaat untuk kesehatan.

Selain menambahkan cita rasa asam dan segar, bahan pangan ini juga kerap dikonsumsi untuk meredakan beberapa masalah kesehatan.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, kandungan vitamin C pada jeruk nipis membantu meningkatkan kekebalan tubuh.

Vitamin ini akan meningkatkan produksi sel sehat untuk membunuh mikroba penyebab penyakit, sehingga mempersingkat durasi sakit.

Jeruk nipis juga sumber antioksidan, yang berguna memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan mempertahankan sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Kaya akan serat, konsumsi jeruk nipis dapat menurunkan kadar gula dalam darah dan mengatur penyerapan gula ke dalam aliran darah.

Tak hanya itu, kandungan asam sitrat pada jeruk nipis juga membantu memperlancar pencernaan dan meningkatkan laju metabolisme.

Percepatan laju metabolisme berdampak pada pembakaran kalori yang lebih banyak, sehingga penyimpanan lemak menjadi berkurang.

Lantas, adakah efek samping jeruk nipis?

Efek samping jeruk nipis

Sama seperti buah sitrus pada umumnya, jeruk nipis aman dikonsumsi dengan sedikit atau tanpa efek samping.

Namun, orang dengan kondisi kesehatan tertentu perlu menghindari jeruk nipis karena dapat memicu beberapa potensi bahaya.

Mengonsumsi jeruk nipis dalam jumlah banyak juga membawa dampak merugikan pada tubuh.

Berikut potensi efek samping jeruk nipis:

1. Alergi

Dilansir dari laman Healthline, jeruk nipis dan jenis buah sitrus lainnya dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.

Orang dengan alergi jeruk nipis biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti bengkak, gatal-gatal, dan kesulitan bernapas.

Jika merasakan sejumlah gejala tersebut setelah mengonsumsi jeruk, segera hentikan asupan dan pergi ke dokter jika perlu.

Beberapa orang mungkin mengalami refluks asam lambung setelah mengonsumsi jeruk nipis karena keasamannya.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (21/9/2021), refluks asam lambung adalah kondisi saat otot bagian bawah kerongkongan (sfingter esofagus bawah) yang menjadi pintu ke lambung menjadi kendur atau lemah.

Pada kondisi normal, sfingter esofagus bagian bawah dapat kembali tertutup setelah dilewati makanan.

Namun, saat ada masalah, kinerja katup ini dapat terganggu, sehingga tidak tertutup sempurna.

Otot sfingter esofagus bagian bawah yang kendur dapat menyebabkan asam produksi lambung kembali naik ke kerongkongan.

Sejumlah gejala yang mungkin dirasakan penderita, termasuk mulas, mual, muntah, dan kesulitan menelan.

Masih karena sifat asamnya, jeruk nipis dapat berdampak buruk pada gigi jika dikonsumsi berlebihan.

Sebab, dilansir dari WebMD, makan terlalu banyak jeruk nipis dapat mengikis enamel, lapisan keras terluar pada gigi manusia.

Saat enamel luntur dan terkikis, secara bertahap gigi hanya akan dilapisi oleh dentin, jaringan di bawahnya yang berisi lubang-lubang kecil yang terhubung dengan saraf gigi.

Akibatnya, suhu panas atau dingin dari makanan dan minuman akan bersentuhan langsung dengan dentin.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan gigi berlubang dan sensitivitas gigi, yang memicu rasa ngilu, nyeri, atau rasa tidak nyaman pada gigi.

Guna melindungi gigi setelah mengonsumsi jeruk nipis, pastikan untuk selalu berkumur dengan air biasa.

4. Kulit sensitif

Selain dikonsumsi, manfaat jeruk nipis juga dapat dirasakan dengan mengoleskannya langsung ke area kulit, termasuk wajah.

Namun, dalam beberapa kasus, mengoleskan jeruk nipis langsung ke kulit dapat membuatnya lebih sensitif terhadap sinar ultraviolet (UV) Matahari.

Efek samping jeruk nipis ini juga termasuk potensi peradangan, yang kerap disebut sebagai fitofotodermatitis.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/23/071500965/4-efek-samping-jeruk-nipis-ada-potensi-gigi-berlubang-jika-berlebihan

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke