Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kecelakaan Bus di Meksiko,18 Penumpang Migran Tewas, 29 Luka-luka

KOMPAS.com - Sebuah bus yang membawa puluhan penumpang migran mengalami kecelakaan dan jatuh di tikungan jalan raya pegunungan Oaxaca-Cuacnopalan, Meksiko selatan, Jumat (6/10/2023).

Dilansir dari CNN, sebagian besar penumpang migran yang ada dalam bus tersebut berasal dari Venezuela dan Haiti.

Setidaknya, 18 orang tewas dan 29 lainnya terluka akibat kecelakaan bus tersebut.

Identifikasi korban kecelakaan bus

Institut Migrasi Nasional Meksiko (INM) dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan identifikasi korban kecelakaan. Perincian korban tewas di antaranya yakni 11 orang laki-laki, 2 perempuan, dan 3 anak di bawah umur.

Sedangkan untuk 28 korban yang terluka berasal dari Venezuela dan satu orang dari Peru.

Korban luka, yang kondisinya belum diketahui dibawa ke rumah sakit setempat di negara bagian tetangga Puebla, yang bertetangga dengan Oaxaca.

Badan perlindungan sipil mengatakan, bus tersebut membawa sekitar 55 penumpang migran saat hendak melakukan perjalanan di jalan raya di negara bagian Oaxaca, Meksiko selatan.

Penyebab kecelakaan masih belum diketahui

Menurut laporan New York Times, terkait dengan penyebab kecelakaan bus, apakah melibatkan kendaraan lain atau tidak, hingga saat ini masih belum diungkapkan secara jelas. 

Kendati demikian, berdasarkan gambar yang diunggah di media sosial oleh badan perlindungan sipil Oaxaca menunjukkan, bus tersebut terbalik dan tampak mengalami kerusakan yang cukup parah pada bagian atas kendaraan.

Di sisi lain, gubernur Oaxaca Salomon Jara Cruz mengatakan bahwa pejabat negara akan memberikan bantuan kepada mereka yang terlibat dalam kecelakaan itu.

“Kami sangat menyayangkan atas kecelakaan fatal yang terjadi di jalan raya Oaxaca-Cuacnopalan yang menyebabkan beberapa migran meninggal dunia,” ujarnya.

“Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban meninggal dan seluruh solidaritas serta dukungan kami kepada mereka yang terluka,” tambahnya.

Sementara itu, gubernur Puebla Sergio Salomon juga menyatakan dukungannya kepada para korban dan keluarga mereka.

Sebelumnya, kecelakaan juga terjadi di Kuba, Meksiko pada Sabtu (1/10/2023) yang menewaskan sedikitnya 10 migran Kuba, termasuk seorang anak.

Kecelakaan ini terjadi ketika truk yang mereka tumpangi juga terbalik di Meksiko selatan.

Di sisi lain, Venezuela dan Haiti adalah sumber dari sejumlah besar migran yang melakukan perjalanan ke utara, melarikan diri dari ketidakamanan dan krisis ekonomi di negaranya.

Para pejabat AS dan Meksiko telah berjuang untuk menanggapi kedatangan para migran tersebut.

Sedangkan, Washington memberikan tekanan yang semakin besar kepada Meksiko untuk memikul lebih banyak tanggung jawab atas orang-orang yang melintasi wilayahnya.

Kekurangan makanan dan akses terbatas ke layanan kesehatan telah mendorong lebih dari 7,7 juta orang dari Venezuela untuk menjadi migran.

Sementara itu, Haiti sedang menunggu sebuah misi multinasional baru untuk membantu menertibkan negara tersebut yang saat ini sedang dilanda kekerasan geng yang tidak terkendali, penculikan, dan kekurangan pangan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/07/074600265/kecelakaan-bus-di-meksiko-18-penumpang-migran-tewas-29-luka-luka

Terkini Lainnya

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke