Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Paus Sperma dan Asal-usul Penamaannya

KOMPAS.com - Paus sperma (Physeter catodon) adalah paus bergigi terbesar dengan panjang jantan mencapai 19 meter dan betina mencapai 12 meter.

Mereka mudah dikenali dari bentuk kepala perseginya yang sangat besar dan rahang bawahnya yang sempit.

Paus sperma bukanlah hewan yang asing di masyarakat. Namun, mungkin sebagian dari Anda masih bertanya-tanya mengapa mereka diberi nama demikian.

Untuk mengetahui dari mana asal-usul nama paus sperma, simak penjelasannya berikut ini.

Karakteristik paus sperma

Dilansir dari laman National Oceanic and Atmospheric Administration, paus sperma umumnya berwarna abu-abu tua, dan beberapa memiliki bercak putih di perutnya.

Mereka adalah satu-satunya cetacea hidup yang memiliki lubang sembur tunggal yang terletak secara asimetris di sisi kiri ubun-ubun kepala.

Kepala mereka sangat besar, kira-kira sepertiga dari total panjang tubuhnya. Memiliki rahang bawahnya sempit dan sekitar 20-26 gigi besar di setiap sisi rahang bawah.

Sirip paus sperma berbentuk dayung dan kecil, dan mereka memiliki sirip punggung kecil yang rendah, tebal, dan biasanya membulat.

Paus sperma berburu makanan saat menyelam dalam yang secara rutin mencapai kedalaman 2.000 kaki dan dapat berlangsung selama 45 menit.

Makanan hewan ini terdiri dari spesies seperti cumi-cumi, hiu, ikan skate, dan ikan yang juga menghuni perairan laut dalam.

Paus sperma menghuni seluruh lautan di dunia dan penyebarannya bergantung pada sumber makanan atau kondisi yang cocok untuk berkembang biak.

Nama paus sperma diambil dari zat lilin (spermaceti) yang ditemukan di kepalanya. Spermaceti adalah kantung minyak yang membantu paus memfokuskan suara.

Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, semua berawal dari masa kejayaan industri penangkapan ikan paus komersial, dari akhir abad ke-18 hingga abad ke-19.

Selama penangkapan ikan paus, ada organ di kepala paus yang mengandung cairan putih, dan dikira oleh para pemburu paus sebagai sperma ikan paus.

Dari sini lah awal mula mengapa paus dengan kepala besar ini disebut sebagai paus sperma.

Organ yang sekarang disebut sebagai spermaceti ini merupakan organ unik pada paus sperma, meskipun paus hidung botol juga memiliki organ serupa.

Volumenya cairan tersebut sekitar 2.000 liter dan dapat mencapai 40 persen dari panjang paus.

Spermaceti dimanfaatkan oleh para pemburu paus karena dapat didinginkan untuk dijadikan lilin, krim kosmetik, pomade, produk finishing tekstil, dan pelumas industri.

Organ spermaceti dan lemak ikan paus juga mengandung minyak (sperm oil), minyak kuning pucat yang digunakan sebagai minyak penerangan unggul, pelumas, dan pembuatan sabun.

Meskipun perburuan paus tidak lagi menjadi ancaman besar, namun paus sperma terdaftar sebagai hewan yang terancam punah.

Hal ini disebabkan oleh perburuan paus komersial dari tahun 1800 hingga 1980-an yang menurunkan populasi paus sperma di seluruh dunia.

Kini, spesies paus sperma masih dalam masa pemulihan, dan jumlahnya kemungkinan besar akan meningkat.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/02/151500765/mengenal-paus-sperma-dan-asal-usul-penamaannya

Terkini Lainnya

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke