Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Efek Samping Daun Pepaya, Ketahui Takaran yang Aman bagi Kesehatan

KOMPAS.com - Selain buahnya, daun pepaya dengan cita rasa cenderung pahit juga banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Daun dari tanaman Carica papaya ini kaya akan segudang nutrisi, termasuk protein, kalsium, fosfor, zat besi, dan karbohidrat.

Dilansir dari laman Faperta Umsu, kandungan enzim papain dalam pepaya membantu mencegah penyakit demam berdarah dengan meningkatkan jumlah trombosit dalam tubuh.

Kehadiran vitamin A, C, dan E dalam bahan pangan ini turut berperan penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.

Sama seperti buahnya, daun pepaya pun dapat membantu mengatasi masalah pencernaan, termasuk meredakan mulas.

Namun, selain manfaat, daun pepaya juga memiliki sejumlah efek samping bagi tubuh.

Apa saja efek samping daun pepaya?

Efek samping daun pepaya

Dikutip dari laman Healthline, daun pepaya mengandung senyawa khas tanaman yang telah menunjukkan potensi kesehatan, baik dalam penelitian tabung reaksi maupun hewan.

Meski penelitian terhadap manusia masih kurang, saat ini daun pepaya telah banyak diolah menjadi hidangan sehat, teh, jus, bahkan suplemen penunjang kesehatan.

Sebuah penelitian hewan pada 2014 menemukan, daun tanaman ini tidak memiliki efek toksik bahkan pada dosis yang sangat besar.

Kendati demikian, beberapa penelitian menunjukkan efek samping daun pepaya pada manusia.

Berikut sejumlah efek sampingnya:

Seperti bahan pangan pada umumnya, daun pepaya dapat menyebabkan reaksi alergi di beberapa orang.

Alergi makanan adalah suatu reaksi saat sistem kekebalan tubuh keliru merespons makanan atau minuman sebagai ancaman.

Saat terkena alergi, tubuh akan mengeluarkan gejala bermacam-macam, seperti ruam, bentol, atau gatal.

Tak hanya itu, pada kasus parah, alergi makanan berpotensi menyebabkan anafilaksis yang dapat berujung pada kematian.

2. Rusak saluran pencernaan

Dilansir dari Kompas.com (8/3/2021), efek samping daun pepaya selanjutnya adalah potensi merusak saluran pencernaan.

Bahaya ini dapat terjadi jika mengonsumsi daun Carica papaya dalam jumlah banyak.

Pasalnya, kandungan enzim papain yang ikut masuk saat dikonsumsi dapat merusak esofagus atau kerongkongan, bagian tabung otot berongga yang memanjang dari leher hingga lambung.

Sebenarnya, daun pepaya yang digunakan secara topikal atau dioleskan langsung dapat menjaga kulit tetap lembut, bersih, dan tampak awet muda.

Menurut penelitian pada 2012 dan 2016, enzim papain membantu mengangkat sel kulit mati dan mengurangi pori-pori tersumbat, rambut tumbuh ke dalam atau ingrown hairs, serta jerawat.

Namun, tanaman ini masih berpotensi membawa efek samping meski hanya ditempel pada kulit dan bukan dimakan.

Pada penderita kulit sensitif, menempelkan daun pepaya yang tentu mengandung papain dapat mengakibatkan iritasi, seperti kulit merah dan gatal.

4. Belum tentu aman untuk wanita hamil

Hingga kini, belum ada penelitian ilmiah yang menegaskan efek samping konsumsi daun pepaya terhadap wanita hamil, janin, dan wanita menyusui.

Oleh karena itu, jika sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi olahan daun pepaya, terutama dalam bentuk suplemen.

Rekomendasi takaran daun pepaya yang aman

Masih dari Healthline, saat ini tidak ada cukup bukti untuk membuat rekomendasi dosis atau takaran yang tepat untuk penggunaan daun pepaya.

Akan tetapi, berdasarkan penelitian yang tertuang dalam British Medical Journal (2015), mengonsumsi tiga dosis atau maksimal satu ons ekstrak daun pepaya per hari dianggap aman.

Tak hanya aman, takaran tersebut juga dianggap efektif untuk mengobati penyakit demam berdarah.

Jika tidak yakin berapa banyak daun yang harus dikonsumsi, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/09/163000465/4-efek-samping-daun-pepaya-ketahui-takaran-yang-aman-bagi-kesehatan

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke