Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rumput JIS Perlu Diganti, Berapa Biaya yang Dibutuhkan?

Sejak Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 2023, beragam pembicaraan terkait venue mulai bermunculan.

Publik bertanya-tanya, apakah Piala Dunia U17 2023 akan digelar di stadion yang sebelumnya dipersiapkan untuk Piala Dunia U20?

Sampai saat ini, belum ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, termasuk PSSI selaku induk sepak bola Indonesia.

Sebab, PSSI pun tengah menunggu keputusan FIFA soal stadion-stadion yang nantinya akan digunakan sebagai venue pertandingan Piala Dunia U17 2023.

Di tengah masa penantian tersebut, JIS muncul sebagai opsi baru.

Padahal, JIS sebelumnya tidak masuk dalam daftar enam stadion yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U20 2023.

Setelah JIS muncul sebagai opsi baru, beragam polemik mulai mencuat dan menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat.

JIS yang dibangun dengan biaya Rp 5 triliun disebut memiliki permasalahan akses dan parkir penonton.

JIS dan persoalan rumput

Lalu, kendala lain yang dihadapi JIS adalah persoalan rumput.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, rumput lapangan utama JIS perlu diganti jika ingin menggelar Piala Dunia U17 2023 di stadion berkapasitas 82.000 penonton tersebut.

Pernyataan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sesuai dengan saran yang diberikan oleh Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim.

Adapun Karya Rama Prima (KaerPe) merupakan pihak yang dipercaya mengurusi persiapan rumput menjelang Piala Dunia U20 2023 sebelum perhelatan akbar itu batal digelar di Indonesia.

Sebelumnya, Basuki Hadimuljono sempat mengatakan bahwa proses penggantian rumput JIS bisa memakan biaya hingga Rp 6 miliar.

Dia mengungkapkan nominal tersebut setelah bertanya kepada Chairman KaerPe, Qamal Mustaqim.

"Itu (rumput JIS) akan diganti dengan rumput yang lain untuk bisa dipakai Piala Dunia U17," kata Basuki seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

"Belum saya hitung, yang saya tahu baru rumput tadi saya tanya Pak Qamal sekitar Rp 6 miliar," sambungnya.

Penjelasan dari Qamal Mustaqim

Qamal menjelaskan bahwa nominal yang ia sampaikan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sifatnya baru perkiraan alias bukan angka pasti.

Dia memberikan perkiraan Rp 6 milar berdasarkan pengalaman mengurusi rumput stadion dan detail-detail lainnya.

"Prediksi saja, belum tentu Rp 6 miliar, bisa saja lebih kalau misalnya rumputnya tidak punya. Bisa juga kurang, itu kan prediksi, saya tidak mengatakan itu persis," ucap Qamal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/7/2023) malam.

"Hanya saja pengalaman kami melihat kebutuhan memindahkan karpet misalnya, melihat hal-hal seperti itu, kami memprediksikan," imbuh Qamal Mustaqim.

Qamal turut menjelaskan bahwa dirinya memberikan perkiraan biaya pergantian rumput JIS karena ditanya oleh pihak PUPR.

Soal eksekusinya nanti, belum tentu pihak KaerPe pimpinan Qamal Mustaqim yang diberikan kepercayaan.

"Ini kan bukan pekerjaan saya, bisa saja itu dikerjakan oleh orang lain. Kami hanya ditanya, belum disuruh, belum diinstruksikan," kata Qamal.

Diketahui, Piala Dunia U17 2023 di Indonesia rencananya akan digelar pada 10 November-2 Desember mendatang.

Meski FIFA belum merilis jadwal resmi, Ketua Umum PSSI Erick Thohir sudah menyampaikan tanggal pelaksanaan turnamen tersebut kepada publik.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/07/150000665/rumput-jis-perlu-diganti-berapa-biaya-yang-dibutuhkan-

Terkini Lainnya

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke