Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Cobek Batu Dipanaskan Keluar Belatung, Apa Penyebabnya?

KOMPAS.com - Sebuah video penampakan belatung di atas cobek batu yang dipanaskan, ramai di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @desiyanaressa2 pada Rabu (10/5/2023).

Tampak dalam rekaman berdurasi 53 detik itu, beberapa belatung bergerak-gerak di cobek batu yang diletakkan di atas kompor menyala.

"Akibat cobek dicuci tanpa sabun," tulis pengunggah.

Hingga Rabu (17/5/2023) pagi, unggahan video cobek batu keluar belatung ini telah mendapatkan lebih dari 2,4 juta penonton, 106.000 suka, dan 790 komentar dari warganet.

Menurut dia, cobek batu miliknya semula selalu dicuci dengan bersih menggunakan sabun.

Namun, tetangganya mengatakan bahwa cara mencuci yang benar adalah tidak memakai sabun karena sisa-sisa sabun dapat masuk ke cobek.

"Kupraktikkanlah selama beberapa bulan dan itu cobek lama nggak aku pakai, soalnya aku jarang pulang ke rumah Semarang," kata dia kepada Kompas.com, Minggu (14/5/2023).

Desiyana melanjutkan, saat akan menggunakan cobek, ternyata muncul dua belatung di permukaannya.

"Tidak sengaja aku panasin, sambil beres-beres dapur. Ternyata ketika aku lihat sudah keluar banyak (belatung)," ujarnya.

Penyebab dan cara mencegah cobek batu keluar belatung

Pastry Chef Zaenal mengatakan, cobek dalam video terbuat dari batu atau benda padat.

"Sedangkan belatung tidak bisa berkembang biak di dalam benda padat," ujar Zaenal, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/5/2023).

Namun, menilik video yang beredar di media sosial, menurut dia, kemungkinan cobek batu tersebut menyimpan sisa makanan yang sudah lama di sela-sela lapisan terkikis.

Oleh karena itu, Zaenal berpesan, cobek sebenarnya perlu dibersihkan menggunakan sabun dan disimpan dalam kondisi terbalik.

Senada, Executive Chef Noormans Hotel Semarang Andreas Herlambang menyampaikan, penyebab cobek batu keluar belatung saat dipanaskan adalah pembersihan yang kurang sempurna.

"Kita ketahui bersama cobek batu yang asli itu kan ada pori-porinya, itu kalo bersihin atau nyucinya tidak bersih bisa saja terjadi seperti itu," jelasnya, dihubungi terpisah, Jumat.

Andreas menambahkan, pembersihan cobek batu dilakukan secara manual, yakni dicuci dengan sabun dan air.

Bukan hanya itu, beberapa hari sekali, cobek batu juga perlu direndam air panas dan sabun.

"Habis itu dibilas menggunakan air bersih dingin dan cuci kembali seperti biasa," ungkapnya.

Belatung lahir di bahan organik

Di sisi lain, pakar entomologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Hari Purwanto mengaku belum menguji kebenaran terkait cobek batu dipanaskan akan keluar belatung.

Kendati demikian, menurutnya, cobek batu digunakan untuk mengulek bahan makanan, seperti kacang.

"Nah sisa makanan itu bisa jadi media tumbuh lalat," terangnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Hari menerangkan, lalat akan meletakkan telurnya di hampir semua bahan organik, termasuk tempat yang mengandung banyak sisa makanan.

Selanjutnya, telur lalat tersebut akan menetas dan menjadi larva yang berbentuk seperti ulat.

"Larva lalat namanya belatung," tandas Hari.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/17/093000265/ramai-soal-cobek-batu-dipanaskan-keluar-belatung-apa-penyebabnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke