Diketahui, gula darah yang tinggi bisa menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya seperti penyakit jantung, stroke, dan berbagai komplikasi lainnya.
Bagi penderita diabetes, puasa memiliki manfaat untuk menurunkan kadar gula darah. Namun di sisi lain, puasa juga berisiko menaikkan kadar gula darah dalam tubuh.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Junior Doctors Network (JDN) Indonesia Andi Khomeini Takdir Haruni mengatakan, penderita diabetes yang ingin berpuasa harus tetap berkonsultasi kepada dokter atau ahli gizinya masing-masing. Ini dikarenakan, setiap penderita diabetes memiliki kondisi yang berbeda-beda.
"Penderita diabetes tidak memiliki kontrol yang baik dalam mengatur gula darah, untuk itu mereka perlu berkonsultasi dengan ahli jika ingin berpuasa," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (25/3/2023).
Andi menyampaikan, bagi penderita diabetes yang berisiko tinggi tidak disarankan untuk berpuasa. Sementara itu, penderita diabetes dengan risiko rendah diperbolehkan untuk berpuasa.
Lantas, bagaimana cara mengontrol gula darah bagi penderita diabetes saat berpuasa?
Cara mengontrol gula darah selama berpuasa
1. Cek secara berkala kadar gula darah
Andi menyampaikan, bagi penderita diabetes yang ingin berpuasa, mereka harus selalu mengecek kadar gula darahnya secara teratur.
Ini dilakukan untuk menghindari kondisi gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) dan terlalu rendah (hipoglikemia) atau lebih dikenal sebagai komplikasi yang umum terjadi pada penderita diabetes.
2. Makan dalam porsi kecil
Ketika lapar, seseorang mungkin ingin mengonsumsi banyak makanan agar bisa mengembalikan energi yang hilang karena berpuasa. Namun, bagi penderita diabetes hal ini justru harus dihindari.
"Saat berbuka atau pun sahur, hindari makan dengan porsi yang besar, terlebih makanan yang mengandung karbohidrat tinggi," kata dia.
Bagi penderita diabetes, karbohidrat bisa menyebabkan kenaikan gula darah yang tentunya bisa berbahaya bagi mereka.
Ini karena, makanan manis atau yang mengandung tinggi gula bisa menyebabkan kadar gula darah naik.
"Buka puasa jangan langsung makan makanan manis, tapi mulailah dengan minum air putih dan juga makan kurma," kata Andi.
4. Konsumsi makanan sehat saat sahur dan berbuka
Andi menyarankan, mereka yang memiliki diabetes supaya mengonsumsi banyak sayuran dan makanan yang mengandung gizi seimbang untuk menambah nutrisi saat menjalani puasa.
Penderita diabetes harus tetap memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, karbohidrat, dan protein seperti telur, ikan, biji-bijian, dan makanan yang rendah karbohidrat lainnya.
5. Kurangi konsumsi gorengan
Selanjutnya, Andi juga mengatakan bahwa penderita diabetes harus mengurangi atau menghindari makanan yang berminyak seperti gorengan.
"Penderita diabetes memiliki pembuluh darah yang tidak terlalu bagus, jadi saat makan gorengan bisa menambah beban pembuluh darahnya," ujarnya.
Hal ini karena gorengan mengandung lemak trans yang kurang baik bagi penderita diabetes.
Meskipun tidak berpengaruh secara langsung, namun lemak trans dapat memicu resistensi insulin dan sindrom metabolik yang bisa menjadi penyebab dari diabetes.
Untuk itu, segeralah berbuka dengan mencukupi asupan air agar tubuh tidak dehidrasi.
Saat mengalami dehidrasi, kadar gula darah dalam tubuh akan menjadi sulit untuk dikendalikan.
Kapan penderita diabetes harus membatalkan puasa?
Dokter spesialis penyakit dalam dari JDN Indonesia itu mengatakan, penderita diabetes yang diperbolehkan puasa adalah mereka yang memiliki kadar gula darah yang stabil dan tidak lebih dari 250 mg/dL.
Selain itu, ada saat di mana penderita diabetes harus membatalkan puasa mereka ketika mereka mengalami beberapa gejala, seperti berikut ini:
"Jika merasakan gelaja tersebut sebaiknya segera batalkan puasa dan minum air putih yang cukup untuk menghindari kondisi hiperglikemia atau pun hipoglikemia." ungkapnya.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/26/143000865/6-cara-mengontrol-kadar-gula-darah-penderita-diabetes-saat-berpuasa