Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Unggahan soal "Fetus In Fetu Intrakranial", Apa Itu?

Unggahan tersebut diposting oleh akun Twitter ini pada Rabu (15/3/2023).

Pada unggahan tersebut, terdapat foto rontgen tengkorak seseorang yang di dalamnya tampak sesuatu seperti tulang.

“Dok liat ini, kasus fetus in fetu intrakranial, jadi kembarannya berkembang di dalam kepalanya, serem banget,” tulis pengunggah.

Apa itu fetus in fetu intrakranial?

Penjelasan fetus in fetu intrakranial

Dikutip dari National Library of Medicine, fetus in fetu adalah kelainan bawaan langka atau sangat jarang terjadi.

Ini adalah kondisi adanya janin cacat atau parasit yang terletak di tubuh kembarannya.

Dalam artian, terdapat janin di dalam janin. Sedangkan intrakranial sendiri mempunyai arti terdapat tekanan yang ada di dalam rongga kepala.

Sehingga, fetus in fetu intrakranial merupakan kondisi di mana terdapat janin yang tumbuh di dalam rongga kepala janin lainnya.

Oleh karena itu, biasanya kondisi ini diketahui pada bayi yang baru lahir atau berumur kurang dari satu tahun.

Dilansir dari Radiopaedia, terdapat dua versi terjadinya fetus in fetu.

Pertama, itu terjadi dari embrio yang tidak normal dalam kehamilan kembar diamniotic monokorionic atau kembar identik.

Versi kedua yakni teratoma yang terjadi pada ovarium secara.

Teratoma adalah tumor germinal yang merupakan campuran dari sel matang maupun belum matang secara sempurna.

Fetus in fetu biasanya terjadi di perut. Namun, beberapa kasus juga berada di rongga tengkorak, mediastinum, skrotum, dan panggul.

Mediastinum merupakan nama lain dari rongga yang memisahkan paru dengan organ lain di sekitarnya. Sedangkan skrotum merupakan kantung zakar.

Pengobatan fetus in fetu hanya dilakukan dengan bedah total untuk mengeluarkan janin dari janin utamanya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/16/173000265/ramai-unggahan-soal-fetus-in-fetu-intrakranial-apa-itu

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke