Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Akihiko Kondo, Pria Asal Jepang yang Menikahi Karakter Anime

KOMPAS.com - Tak ada yang aneh dengan perawakan Akihiko Kondo, pria berusia 39 tahun yang tinggal di Tokyo, Jepang.

Ia terlihat seperti pria pada umumnya yang sehari-hari menjalankan rutinitas dan melemparkan senyuman ketika berpapasan dengan orang lain.

Namun, belum banyak yang mengetahui bahwa Kondo adalah pria yang memutuskan melabuhkan hatinya kepada Hatsune Miku.

Nama Miku bagi sebagian orang tak terdengar aneh. Nama ini terdengar seperti nama orang Jepang pada umumnya.

Namun, Miku yang menjadi pendamping bagi Kondo bukanlah sosok wanita sungguhan. Ia adalah karakter anime yang begitu digilai oleh Kondo.

Kondo yang usianya sudah kepala tiga begitu mencintai Miku hingga keduanya melangsungkan pernikahan tahun 2018.

Berikut perjalanan cinta Kondo dan Miku hingga keduanya naik ke pelaminan dan kisahnya menjadi viral:

Mengenal Miku pada 2008

Pada umumnya, pria yang ingin mencari pasangan akan mendekati seorang wanita yang sudah ia kenal maupun belum kenal.

Mereka bisa mencari pasangan hidup melalui circle pertemanan, bertanya kepada keluarga, lingkungan tempat kerja, ataupun aplikasi kencan.

Namun, tidak demikian dengan Kondo yang pertama kali bertemu dengan Miku pada 2008.

Dilansir dari New York Post, pertemuan pria berkacamata tersebut dengan Miku bermula dari kejadian yang tak mengenakan pada dirinya.

Pada tahun 2008, Kondo pernah menjadi korban bullying atau perundungan di tempat kerja. Peristiwa ini membuatnya depresi.

Dari situ, Kondo merasa sulit untuk menerima perasaannya. Ia juga merasa manusia tidak cocok dengan dirinya setelah merasakan penolakan.

"Saya tinggal di kamar selama 24 jam sehari dan menonton video Miku sepanjang waktu," ungkap Kondo dalam wawancaranya beberapa tahun lalu.

Setelah menonton Miku ketika mengalami depresi, Kondo akhirnya mengenal sosok idolanya hingga ia jatuh hati.

Adapun, Miku adalah sosok karakter anime yang digambarkan secara visual mempunyai kemampuan bernyanyi.

Sosoknya hidup berkat kemampuan perangkat lunak dan ia mempunyai perawakan yang diidam-idamkan sebagian pria.

Tubuhnya kurus, tinggi langsing, berkulit putih. Parasnya cantik dan kawaii atau imut dalam bahasa Jepang.

Ia digambarkan sebagai gadis berusia 16 tahun dengan tinggi badan 158 sentimeter, dan berat badan 42 kilogram.

Miku juga digambarkan sebagai sosok wanita berambut biru yang tampak enerjik.

Saking cintanya dengan Miku, Kondo mengoleksi boneka idolanya ini dalam berbagai ukuran di rumahnya.

Pada saat itu, Gatebox menghadirkan Miku dalam bentuk hologram.

Mesin yang dihadirkan Gatebox memungkinkan pria tersebut berinteraksi dengan sosok idolanya hingga melakukan lamaran.

Layaknya acara lamaran pada umumnya, Kondo mengundang orang-orang terdekatnya untuk hadir sembari berbagi momen kebahagiaan.

Namun, keluarga dan teman kerjanya tak ada yang datang ke acara tersebut.

Beruntungnya, ada 39 orang di luar keluarga dan teman kerja Kondo mau hadir dan menjadi saksi percintaan pria ini dengan Miku.

Sebagian tamu yang hadir adalah fiktoseksual atau ketertarikan secara seksual terhadap tokoh fiksi. Hal ini juga dialami oleh Kondo.

Kondo kemudian menikahi Miku pada 2018 yang prosesinya digelar secara tidak resmi dan tidak diakui oleh Pemerintah Jepang.

Saking cintanya Kondo pada Miku, ia rela menggelontorkan dana hingga Rp 200 juta untuk melangsungkan acara pernikahan.

Namun, keluarga Kondo lagi-lagi enggan untuk hadir dalam acara tersebut yang dianggap sebagai mengada-ada.

Gatebox yang mendapati Kondo menikah dengan Miku lalu mengeluarkan sertifikat pernikahan untuk "melegalkan" keduanya sebagai suami-istri.

Tak percaya lagi dengan wanita

Diberitakan New York Post, Kondo sempat mengutarakan tekadnya untuk mencintai Miku sepanjang hidupnya.

Walaupun, perjalanan cinta Kondo dan Miku akhirnya terganjal dengan layanan Gatebox yang tidak lagi tersedia.

Alat tersebut dibeli oleh Kondo pada 2018 seharga Rp 18 juta dan membuat karakter Miku semakin nyata.

Kondo mengatakan, Miku adalah wanita yang menyelamatkannya dan ia tidak peduli dengan cibiran orang lain terhadap rasa cintanya kepada anime.

Bagi Kondo, perkataan miring yang dilayangkan kepada dirinya lebih baik ketimbang berkencan dengan wanita sungguhan.

Hal itu dikemukakan Kondo lantaran ia mengalami kesulitaan berkencan dengan wanita ketika masa muda.

"Para gadis mengatakan, 'Matilah, otaku menyeramkan'," kata Kondo sembari menirukan ucapan hinaan yang diberikan kepadanya.

"Saya tidak mencari ini pada wanita sejati. Tidak mungkin," pungkas Kondo.

Ucapan senada juga dilontarkan Kondo ketika ia diwawancara oleh Reuters pada 2018 lalu.

Pada awalnya, Kondo yang termasuk penderita fiktoseksual mengatakan, ia percaya bahwa kebahagiaan dan cinta setiap orang berbeda.

"Pasti ada pola untuk kebahagiaan, di mana pria dan wanita sejati menikah, punya anak, dan hidup bersama," katanya.

"Tapi saya tidak percaya polaseperti itu bisa membuat semua orang bahagia," pungkas Kondo.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/28/090000665/kisah-akihiko-kondo-pria-asal-jepang-yang-menikahi-karakter-anime

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke