Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mekkah hingga Madinah Menghijau, Ternyata Dulunya Padang Rumput Subur

KOMPAS.com- Citra satelit dari Arabia Weather menunjukkan adanya vegetasi hijau yang menutupi beberapa wilayah di Arab Saudi bagian barat pada 3 Januari 2023.

Padahal, wilayah yang mencakup Mekkah, Jeddah, dan Madinah itu dikenal sebagai tempat yang gersang dan kering.

Kini, tanah Arab Saudi dari Mekkah hingga Madinah mulai menghijau dan ditumbuhi tanaman.

Namun, siapa sangka ternyata dulunya daerah tersebut padang rumput yang subur dengan banyak oasis, dikaji dari beberapa penelitian.

Jalur migrasi manusia purba

Dilansir dari Science Alert, (1/9/2021), sebuah studi mengungkapkan, migrasi manusia purba ke Arab selama 400.000 tahun terakhir.

Fenomena ini diselidiki para ilmuwan untuk melihat bagaimana dan apa penyebab manusia purba tersebut bermigrasi ke jazirah Arab.

Seorang arkeolog dari Max Planck Institute fro the Science of Human History di Jerman, Huw Groucutt menemukan adanya perubahan iklim yang memengaruhi spesies manusia di era sebelumnya.

Menurut dia, migrasi ini didorong oleh jenis pergeseran iklim yang sama, yakni peningkatan curah hujan di Jazirah Arab yang menghubungkan Afrika dan Eurasia.

Perubahan itu tampaknya menjadi alasan setidaknya lima fase perpindahan manusia, ketika hominid mulai melakukan perjalanan ke luar Afrika.

Penemuan alat batu dan fosil hewan

Dalam penggalian di situs yang dulunya merupakan danau purba di Gurun Nefud, daerah Arab Saudi bagian utara, para arkeolog menemukan koleksi alat-alat batu dan fosil hewan.

Setelah diberi tanggal, mereka mengungkapkan pola migrasi sebelumnya selama ratusan ribu tahun.

"Arab telah lama dipandang sebagai tempat kosong di masa lalu,"ujar Groucutt.

"Pekerjaan kami menunjukkan bahwa kita masih tahu sedikit tentang evolusi manusia di wilayah yang luas di dunia dan menyoroti fakta bahwa masih banyak kejutan di luar sana," lanjut dia.

Beberapa artefak yang ditemukan mengungkap pendudukan hominin tertua di Arab.

Migrasi sendiri dapat dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama adalah mereka yang hidup dengan teknologi Acheulean sebelumnya (seperti kapak tangan sederhana).

Kemudian, kelompok kedua adalah mereka yang hidup dengan teknologi Paleolitik Tengah kemudian (kapak dan parang yang lebih maju).

Padang rumput rimbun

Menurut pencatatan arkeolog, terjadi beberapa kali momen migrasi manusia terdahulu.

Groucutt menduga, banyaknya aktivitas migrasi itu karena padang gurun Arab yang gersang berubah menjadi padang rumput yang lebih ramah untuk hidup dengan datangnya curah hujan yang lebih teratur.

Artinya, dulunya jazirah Arab merupakan padang rumput yang rimbun.

Hal ini juga didukung adanya temuan artefak-artefak yang memberi tahu para ilmuwan bagaimana banyak kelompok manusia purba bermigrasi, membuat alat, dan mungkin berburu di jazirah Arab.

Jazirah Arab dulunya lahan basah

Dikutip dari Ancient Origins, (2/9/2021), penggalian arkeologi pada 2021 telah mengungkapkan setidaknya 5 ekspansi hominini ke semenanjung mulai sekitar 400.000 tahun hingga 55.000 tahun yang lalu.

Masing-masing bertepatan dengan munculnya curah hujan yang menyebabkan tumbuhan bermekaran atau disebut "jendela hijau".

Ini menunjukkan bahwa sebenarnya jazirah Arab dulu tidak gersang.

Bahkan, curah hujan yang intens yang menyebabkan pembentukan ribuan danau, kolam, oasis, lahan basah, dan sungai.

Sumber air itu terletak berselang-seling melintasi semenanjung Arab yang sebagian besar berpasir.

Di atasnya terbentuk jalur migrasi bagi manusia dan hewan, seperti kuda nil.

Wilayah Nefud, misalnya, adalah padang rumput yang subur untuk jangka waktu sementara.

Sedangkan saat ini menjadi salah satu tempat yang paling tidak layak huni di bumi.

Kondisi ini yang kemudian membuat ilmuwan lain takjub dan tidak menyangka bahwa dulunya jazirah Arab merupakan wilayah yang hijau yang berkebalikan dengan kondisi sekarang.

"Luar biasa, setiap kali basah (hujan), orang-orang ada di sana. pekerjaan ini menempatkan Arab di peta global untuk prasejarah manusia," ujar pemimpin proyek Prof. Michael Petraglia, dari Max Planck Institute for the Science of Human History, Jerman.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/11/083000465/mekkah-hingga-madinah-menghijau-ternyata-dulunya-padang-rumput-subur

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke