Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Cuaca Dingin Belakangan Ini, Berikut Penjelasan BMKG

KOMPAS.com - Unggahan warganet yang menyebutkan bahwa akhir-akhir ini di wilayah Indonesia terasa sangat dingin ramai di media sosial.

Informasi itu dituliskan oleh akun Twitter ini pada Senin (26/12/2022) dan menjadi viral.

"AKHIR AKHIR INI DINGIN BANGET GAK SIH?" tulis pengunggah dalam twitnya.

Hingga Selasa (27/12/2022) siang, twit itu sudah disukai sebanyak lebih dari 7.000 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

"Iyaa, smpe2 gue kena alergi dingin semacam gatel2 + badan merah semua," tulis akun ini.

"Jakarta biasanya kalo malem gerah sekarang dinginnya bukan maen," tulis warganet lain.

Lalu, mengapa belakangan ini terasa sangat dingin di sejumlah daerah di Indonesia?

Penjelasan BMKG

Sub Koordinator Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ida Pramuwardhani membenarkan bahwa memang beberapa hari ini cuaca di wilayah Indonesia cenderung dingin.

Ia menjelaskan, cuaca dingin ini menyelimuti wilayah Indonesia bagian timur, dan Indonesia bagian selatan.

"Betul suhu terendah yang tercatat berdasarkan beberapa stasiun pemantauan cuaca di wilayah Indonesia menunjukkan suhu dingin berada di wilayah Indonesia bagian selatan dan Jawa atau Indonesia bagian selatan," ujar Ida saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/12/2022).

Ia mengatakan, cuaca dingin ini diprediksi masih akan berlangsung di Indonesia bagian timur dan selatan hingga sepekan ke depan.

Menurut dia, terjadinya cuaca dingin ini bukan merupakan fenomena menahun. Alasannya, karena cuaca dingin bergantung pada faktor-faktor penentu yang bisa terjadi secara periodik.

"Berbeda-beda tergantung faktor penentunya, ada yang terjadi periodik, ada yang terjadi karena terjadinya hujan," lanjut dia.

Penyebab cuaca dingin belakangan ini

Sementara itu, Ida menjelaskan mengenai beberapa faktor yang menyebabkan cuaca menjadi terasa dingin.

Pertama, adanya faktor tutupan awan yang cukup banyak.

Hal ini menghambat radiasi Matahari untuk sampai ke permukaan Bumi, sehingga suhu yang dirasakan sedikit lebih dingin dibandingkan biasanya.

Kedua, faktor angin yang cukup kencang di sebagian wilayah Indonesia.

"Hal ini juga menjadi salah satu faktor yang membuat suhu lebih dingin dibanding biasanya," imbuh dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/27/172800465/ramai-soal-cuaca-dingin-belakangan-ini-berikut-penjelasan-bmkg

Terkini Lainnya

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke