Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Pasangan Thalasemia Minor Berpotensi Turunkan Thalasemia Mayor, Apa Risikonya?

KOMPAS.com - Twit soal pasangan pengidap thalasemia minor viral di media sosial, Twitter.

Unggahan itu diposting oleh akun ini pada Minggu (4/12/2022) sore.

"Sender baru tau, kalian udah tau belum tentang ini?" tulis pengunggah.

Dalam unggahan itu, tertulis narasi berbunyi sebagai berikut:

"Ketika H-3 nikah tapi kamu & dia baru tahu bahwa... Dia thalassemia minor, kamu thalassemia minor."

Ratusan warganet ikut berkomentar dalam unggahan tersebut.

Beberapa dari mereka menyarankan agar pasangan yang hendak menikah sebaiknya melakukan pemeriksaan darah.

Tujuannya untuk mengetahui penyakit bawaan yang mungkin bisa diturunkan ke anak mereka kelak.

"Karna nanti nurun ke anaknya. Kasian nanti kalo anaknya thalasemia mayor dia harus rutin transfusi darah seumur hidup, kalo minor ga perlu transfusi cukup rutin konsumsi makanan/suplemen Fe buat ngatasin anemianya," tulis akun ini.

"Ini yang katanya anaknya bisa beresiko thalasemia bukan sih? yang harus transfusi darah terus?" kata warganet lainnya.

Kemungkinan menurunkan thalasemia mayor

Dokter spesialis anak di Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A mengatakan, pasangan yang dua-duanya memiliki thalasemia minor berpotensi menurunkan thalasemia mayor kepada anaknya.

"Bisa (menurunkan thalasemia mayor)," ujarnya, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Senin (5/12/2022).

"Kemungkinannya 25 persen," tandas dia.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), thalasemia mayor dapat diturunkan ke anak yang lahir dari perkawinan antara kedua orang tua yang dua-duanya pembawa sifat.

Seorang pembawa sifat thalasemia secara kasat mata tampak sehat dan tidak bergejala.

Oleh karena itu, untuk mengetahuinya perlu dilakukan pemeriksaan darah dan analisis hemoglobin.

Berdasarkan Hukum Mendel, pasangan orang tua yang salah satunya pembawa gen thalasemia minor, berisiko mempunyai anak pasien thalasemia minor 50 persen.

Tapi, pasangan tersebut tidak akan mempunyai anak dengan thalasemia mayor.

Sebaliknya, jika kedua orang tuanya membawa gen thalasemia minor (pembawa sifat), maka mereka dapat memiliki kemungkinan sebagai berikut:

Penyakit thalasemia mayor pada anak

Masih dilansir dari laman yang sama, penyakit thalasemia mayor yang berat mulai terlihat sejak anak berusia dini.

Beberapa gejala yang muncul dari penyakit thalasemia mayor pada anak, di antaranya:

  • Anemia
  • Lemas
  • Tidak nafsu makan
  • Sukar tidur.

Kelahiran pasien thalasemia mayor dapat dihindari dengan mencegah perkawinan antara dua orang pembawa sifat thalasemia.

Dikutip dari Kid’s Health, penderita thalasemia beta mayor umumnya memiliki gejala anemia yang parah. Mereka membutuhkan transfusi darah seumur hidup yang dilakukan secara teratur.

Tak hanya itu, mereka juga memerlukan perawatan medis lainnya.

Pengidap thalasemia beta mayor biasanya juga mengalami penumpukan zat besi di dalam tubuh dan rentan terkena masalah kesehatan lainnya, seperti:

  • Kelainan bentuk tulang dan patah tulang akibat perubahan di sumsum tulang (tempat sel darah merah dibuat)
  • Pembengkakan limpa karena organ perlu bekerja lebih keras dari kondisi normal
  • Infeksi.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/05/180500565/ramai-soal-pasangan-thalasemia-minor-berpotensi-turunkan-thalasemia-mayor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke