Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Kisruh Gus Samsudin dan Pesulap Merah hingga Ditutupnya Padepokan

Buntut dari perseteruan ini, ratusan warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Blitar, Jawa Timur menggeruduk padepokan milik Gus Samsudin.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/8/2022), warga meminta padepokan tersebut ditutup karena menyeret desa Rejowinangun.

Berikut kronologi ribut Pesulap Merah dan Gus Samsudin yang berujung ditutupnya padepokan:

Kronologi kisruh Pesulap Merah dan Gus Samsudin

Perseteruan bermula ketika Pesulap Merah atau Youtuber Marcel Radhival membuat pernyataan akan membuktikan kemampuan spiritual Gus Samsudin.

Gus Samsudin sendiri juga kerap mengunggah postingan praktik pengobatannya ke media sosial dan YouTube.

“Buktiin kalau ilmu lu beneran pakai ilmu gaib. Kalau beneran, gua tutup channel ini,” demikian kata Marcel dalam kanal YouTubenya.

Saat Marcel sampai di depan pintu gerbang Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin seseorang bernama Priono yang mengaku sebagai pengacara Gus Samsudin datang.

Kedatangan Marcel ke Desa Rejowinangun ini juga menjadi perhatian banyak orang.

Beberapa saat kemudian Kepala Desa Rejowinangun pun datang disusul orang-orang yang terlihat semakin ramai.

Video terkait unggahan Marcel ini kemudian banyak dibagikan di media sosial seperti TikTok.

Sejumlah potongan video Marcel pun banyak beredar di aplikasi tersebut termasuk saat Kepala Desa bernama Bhagas Wigasto meminta KTP Marcel, tetapi Ia tak memberikannya.

Warga ikut terseret

Kepala Desa Rejowinangun Bhagas Wigasto menjelaskan, kegaduhan yang muncul antara Pesulap Merah dan Gus Samsudin telah menyeret warga Rejowinangun.

Hal ini menyebabkan Desa Rejowinangun banyak di-bully di media sosial.

“Jadi kenapa warga sampai menghendaki penutupan padepokan Gus Samsudin karena kegaduhan ini ternyata telah menyeret nama desa kami. Desa Rejowinangun di-bully warganet di media sosial karena padepokan itu berada di desa kami,” ujar Bhagas.

Ia juga mengatakan, warga juga tak terima karena ada ucapan Gus Samsudin yang menyebut warga akan ikut menghabisi jika terjadi apa-apa.

“Kami juga tidak terima dengan salah satu unggahan Gus Udin di YouTube di mana ada ujaran bahwa kalau sampai terjadi apa-apa maka akan dihabisi warga. Jadi warga merasa diseret pada perseteruan keduanya,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/8/2022).

Ia memperkirakan warganet yang melakukan perundungan terhadap Desa Rejowinangun adalah para pengagum dan pengikut media sosial Pesulap Merah.

Bahkan, menurut Bhagas, layanan publik milik pemerintah di desa ikut diretas.

Ia menjelaskan terkait warganet yang menyalahkan aparat desa yang meminta KTP saat Pesulap Merah datang, menurutnya adalah sesuatu yang wajar.

“Padahal wajar kalau ada peristiwa yang dapat berpotensi memicu keresahan seperti itu kami berjaga-jaga. Kalau sampai ada konflik fisik, kami kan tidak tahu siapa saja orang-orang yang datang ke desa kami itu,” ujarnya.

Bhagas selanjutnya mengatakan bahwa baik Pesulap Merah maupun Gus Samsudin sama-sama didukung oleh sejumlah orang yang mengatasnamakan sebuah ormas keagamaan yang sama.

Setelah ditelusur, menurutnya, ormas Gus Samsudin berasal dari Lampung. Sedangkan Pesulap Merah dari Tulungagung.

Pihaknya menjelaskan, alasan lain warga menuntut penutupan padepokan karena warga juga menganggap praktik perdukunan berbalut agama yang dijalankan Gus Samsudin telah banyak merugikan orang.

Menurutnya, warga sendiri tak percaya bahwa Gus Samsudin memiliki kemampuan pengobatan secara spiritual.

“Kata warga, beberapa pasien mengeluhkan masalah praktik yang dijalankan Gus Udin (Samsudin),” ujar Bhagas.

Meski demikian, Bhagas menjelaskan, warga dan Gus Samsudin akhirnya mengikuti mediasi di Kantor Polsek Kademangan (Lodaya Barat).

Dari mediasi tersebut disepakati padepokan ditutup sementara.

"Gus Samsudin tidak bersedia jika penutupan padepokan permanen," ujarnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/02/184500865/kronologi-kisruh-gus-samsudin-dan-pesulap-merah-hingga-ditutupnya-padepokan

Terkini Lainnya

Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Tren
10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum, Salah Satunya Diabetes Tipe 1

10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum, Salah Satunya Diabetes Tipe 1

Tren
4 Alasan Minum Kopi Bisa Memperpanjang Umur Menurut Riset, Apa Saja?

4 Alasan Minum Kopi Bisa Memperpanjang Umur Menurut Riset, Apa Saja?

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Jalan Kaki Setiap Hari? Ini 7 Manfaatnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Jalan Kaki Setiap Hari? Ini 7 Manfaatnya

Tren
Daftar 11 Film Terbaru Tayang di Bioskop Juni 2024, Apa Saja?

Daftar 11 Film Terbaru Tayang di Bioskop Juni 2024, Apa Saja?

Tren
Keluarga Pegawai Dapat Diskon Tiket Kereta 50 Persen, KAI: Seumur Hidup

Keluarga Pegawai Dapat Diskon Tiket Kereta 50 Persen, KAI: Seumur Hidup

Tren
Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Update Kasus Korupsi Timah, Eks Dirjen Minerba Tersangka, Kerugian Naik Jadi Rp 300 T

Tren
Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Polisi: Mayat di Toren Air Warga Pondok Aren merupakan Bandar Narkoba

Tren
Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Tren
Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Tren
Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Tren
Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Tren
IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke