Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Semula Enggan Nonton Film Top Gun: Maverick

Maka semula saya sama sekali tidak tertarik untuk menonton film Top Gun: Maverick (dirilis tahun 2022) akibat prasangka bahwa film susulan ini pasti lebih buruk ketimbang film pertama. Apalagi Tom Cruise yang sudah berusia nyaris 60 tahun pasti sudah tampil sebagai sosok tua bangka.

Namun akibat kegigihan ibu Ayla memaksa saya menemani beliau menonton bintang film pujaannya, bahkan langsung membeli dua tiket bagi kami berdua maka terpaksa saya mendampingi beliau menonton Top Gun: Maverick.

Karena semula yakin film si tua bangka Tom Cruise tersebut membosankan, diam-diam saya merencanakan akan tidur lelap di dalam gedung bioskop yang nyaman dilengkapi mesin penyejuk udara. Ternyata rencana tidur di dalam gedung bioskop gagal total sebab sejak awal sampai akhir film Top Gun: Maverick dipadati suara bukan hanya berisik tetapi gemuruh menggelegar mulai suara knalpot moge Kawasaki yang ditunggangi Tom Cruise sampai suara hipersonikal pesawat terbang tempur hipersonik dengan kadar desibel di ambang memecah selaput gendang telinga!

Di samping itu, film sekuel Top Gun ini juga tidak memberi kesempatan saya untuk tidur sebab sinematografis diolah oleh Joseph Konsinsky secara visual maupun audio dengan teknologi sinematografi dahsyat yang belum tersedia pada masa Tony Scott apalagi Sergei Eisentein.

Konsinsky meramu sinematografi Top Gun: Maverick secara sangat atraktif dengan bumbu humor maupun horor kelas langit-langitnya langitan yang diedit ketat sehingga konsisten lincah bertubi-tubi susul-menyusul dari adegan ke adegan seolah tidak memberi kesempatan bagi penonton termasuk saya untuk bernafas.

Dugaan saya bahwa Tom Crusie sudah tampak tua bangka juga meleset sebab meski tidak minum jamu, ternyata Tom Cruise yang dilahirkan pada tahun 1962 tampil pada film rilisan tahun 2022 secara awet muda.

Hikmah yang saya petik dari film Top Gun: Maverick adalah saya tersadar bahwa pengetahuan saya tentang teknologi pesawat tempur sangat jauh tertinggal oleh kenyataan perkembangan teknologi pesawat tempur pada masa kini. Juga dari film Top Gun: Maverick saya memperoleh kesadaran bahwa perang di masa mendatang tidak perlu lagi mengorbankan nyawa para serdadu sebab peran manusia akan diambil alih oleh robot.

Demi lebih menghayati makna Top Gun: Maverick, saya yang awam pesawat tempur ini akan mengundang sang Bapak Angkasa merangkap Top Gun Indonesia, Marsekal Purnawirawan Chappy Hakim sebagai narasumber Jaya Suprana Show berkisah tentang masa kini serta masa depan teknologi pesawat tempur!

https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/20/064951665/semula-enggan-nonton-film-top-gun-maverick

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke