Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramadhan Akan Berlangsung Dua Kali dalam Setahun pada 2030, Kok Bisa?

KOMPAS.com - Umat Islam di dunia pada 2030 akan merayakan bulan suci Ramadhan sebanyak dua kali dalam setahun.

Ini diungkapkan oleh seorang astronom Arab Saudi Khaled al-Zaqaq, dikutip dari Alarabiya.

Bulan puasa pertama akan jatuh pada Januari, kemudian kedua pada akhir Desember.

Penyebab adanya Ramadhan dua kali dalam setahun adalah kalender Hijriah yang didasarkan pada siklus bulan.

Adapun kalender Gregorian, didasarkan pada perjalanan Bumi mengelilingi Matahari.

Perbedaan antara dua kalender berarti bahwa Ramadhan akan jatuh dua kali dalam satu tahun Gregorian kira-kira setiap 30 tahun.

Fenomena ini pernah terjadi sebelumnya pada 1997 dan 1965. Diperkirakan akan terjadi lagi pada 2063.

Pada 1451 H, Ramadhan akan dimulai sekitar tanggal 5 Januari 2030 dan pada 1452 H jatuh sekitar tanggal 26 Desember 2030.

Ini akan memungkinkan umat Islam berpuasa selama sekitar 36 hari total pada tahun 2030.

Rinciannya, satu bulan penuh 30 hari untuk 1451 H dan sekitar enam hari untuk 1452 H.

Karena kalender Hijriah berlangsung selama 354 atau 355 hari, ini berarti tidak sejalan persis dengan kalender Masehi yang 365 hari, dikutip dari Arab News.

Ini juga berarti bahwa Ramadhan jatuh di musim yang berbeda setiap tahun dan berlangsung dalam siklus sekitar 32 tahun.

Pada Ramadhan 1449 H yang dimulai pada tahun 2028, akan berlangsung pada pertengahan musim dingin.

Sementara tahun 1466 H yang bertepatan dengan 2044, bulan suci Ramadhan akan dimulai pada puncak musim panas.

Seperti diketahui, umat Islam yang mampu diwajibkan menjalankan ibadah puasa ketika bulan Ramadhan tiba.

Puasa Ramadhan dilaksanakan dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Artinya puasa terlama akan terjadi saat Ramadhan pada musim panas dan terpendek ketika jatuh pada musim dingin.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/18/120500365/ramadhan-akan-berlangsung-dua-kali-dalam-setahun-pada-2030-kok-bisa

Terkini Lainnya

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke