Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Utas soal Remaja 18 Tahun Sering Mengamuk dan Lukai Orangtua, Ini Kata Psikiater

Informasi itu diunggah oleh akun Twitter ini.

Dalam utas twit dijelaskan, sang adik mulai marah-marah jika hal yang dia inginkan tidak segera dituruti.

"Awalnya perlakuannya masih bisa ditangani... Tapi lama kelamaan, perlakuannya sudah susah buat diatasi.... Yang saya mau hanya adik saya dipisahkan dari bapak dan mamah saya... Karena adik saya adalah ancaman buat keluarga saya... Mau itu ancaman fisik atau materi," tulis pengunggah dalam pesan yang dikirimkan ke akun Instagram Komnas HAM.

Selain itu, ada juga beberapa video yang memperlihatkan dugaan kemarahan remaja 18 tahun tersebut dengan melukai ayahnya dan menghancurkan barang-barang rumah.

Warganet sarankan ke psikiater

Dari kejadian tersebut, beberapa warganet pun menyarankan agar remaja tersebut dibawa ke psikiater/psikolog.

"Maaf kak menurut ku tolong jangan terlalu kasar ke bapaknya, kasian beliau udah jadi sasaran kemarahan si adek. dan adeknya mungkin bisa dibawa ke psikolog/psikiater, itu marahnya udah gak wajar.

moots kalo lewat bantu rt plis, thank u :(" tulis akun Twitter ini.

"Konsul ke psikiater aja, sepertinya ade km punya masalah mental/kejiwaan.
Ak ndak bisa komen banyak ya soal kesehatan mental/kejiwaan, krn bukan bidangku, jd ak colek aja ahlinya; Mbah
@mbahndi . Semoga beliau berkenan memberikan pencerahan. "Halo mbah, maap ak colek ya."hehe," tulis akun Twitter lainnya.

Hingga Minggu, (23/1/2022), twit itu sudah diretwit sebanyak 24.700 kali dan disukai sebanyak 81.600 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Penjelasan psikiater

Menanggapi unggahan tersebut, psikiatri adiksi dari Klinik Adiksi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr Enjeline Hanafi, BMedSci, SpKJ mengatakan bahwa memang ada masalah emosi dan perilaku pada remaja tersebut.

"Jelasnya bahwa ada masalah emosi dan perilaku pada remaja tersebut. Perlu diketahui apakah hal ini sudah berulang apa tidak dan sudah mengganggu aktivitas sehari-harinya walau tentu relasi dengan orangtua sudah bermasalah," ujar Enjeline saat dihubungi Kompas.com, Minggu (23/1/2022).

Ia menjelaskan, remaja adalah usia rentan untuk mengalami masalah emosional dan perilaku.

Sebab, saat itu remaja dalam masa pencarian jati diri dan bagian otak yang mengatur tentang perencanaan dan kontrol diri belum berkembang sempurna.

"Orangtua perlu bijak dan konsisten dalam menghadapi anak. Komunikasi dengan remaja tentang keinginan dan harapannya secara dua arah. Ajak diskusi dan remaja bisa negosiasi dengan orangtua," lanjut dia.

Menurutnya, jika remaja sudah melakukan hal-hal yang di luar norma, baiknya keluarga atau orang terdekat secara tegas menegur dan mengajarkan tentang konsekuensi pada remaja tersebut.

Karena itu menurut Enjeline, orangtua harus sepakat dalam masalah pengasuhan anak.

Apabila ingin anak berubah, maka orangtua juga harus berubah, satu rumah harus berubah mematuhi kesepakatan yang dibuat.

"Bila sudah tidak dapat diatasi, maka segera mencari bantuan profesional," imbuh Enjeline.

Apakah bisa langsung dirujuk ke RSJ?

Enjeline mengatakan, jika kondisi remaja tersebut seperti yang diceritakan dalam twit viral itu, di mana sang kakak dan keluarga sudah lelah mengurusi remaja tersebut maka bisa dirujuk ke rumah sakit jiwa (RSJ).

"Setuju, kalau sudah begitu jelas ada masalah kejiwaan. Jenisnya belum bisa diketahui pasti. Perlu pemeriksaan lebih lanjut," ujar Enjeline.

Ia menambahkan, pada kasus seperti ini rujukan tidak selalu ke RSJ, melainkan bisa ke rumah sakit umum yang tersedia pelayanan psikiater.

Selain itu, biaya penanganan atau biaya administrasi juga bisa disubsidi dengan kepesertaan BPJS Kesehatan.

"Bisa (dengan BPJS Kesehatan), asal rujukannya sesuai," jelas Enjeline. 

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/23/201541965/viral-utas-soal-remaja-18-tahun-sering-mengamuk-dan-lukai-orangtua-ini-kata

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke