Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kutu Putih hingga Lalat Buah, 5 Hama pada Mangga dan Cara Mengatasinya

Pohon mangga biasa berbuah pada awal musim kemarau yaitu sekitar bulan Juli-Agustus.

Meski begitu, pohon mangga juga rawan terkena hama dan penyakit yang menyerang buah, bunga, dan batang pohon.

Seperti di musim kemarau adalah hama putih atau yang lebih dikenal dengan cabuk.

Selain mengganggu penampilan tanaman, kutu putih yang menempel pada daun juga memicu pertumbuhan jamur jelaga dan menyebarkan virus.

Berikut ini sejumlah hama yang bisa muncul pada tanaman mangga:

1. Kutu putih

Hama kutu putih pada tanaman mangga biasanya muncul pada musim kemarau.

Melansir dari laman Dinas Pertanian Grobogan, kehadiran kutu putih ini bisa memicu pertumbuhan jamur jelaga.

Selain itu, tanaman ini juga bisa menyebarkan virus.

Hal ini terjadi karena kutu putih menghasilkan zat lengket yang disebut embun madu.

Biasanya embun madu ini berada di bagian belakang daun.

Embun madu inilah yang kemudian menarik pertumbuhan jamur jelaga yang kemudian mengurangi kemampuan tanaman menyerap cahaya matahari.

Dampaknya pertumbuhan tanaman akan terhambat, panen sedikit dan kualitas buruk.

Adapun cara mengatasi kutu putih ini di antaranya adalah dengan memasang perangkap pelekat kutu putih yang bisa dibeli di toko pertanian maupun membuat sendiri.

Selain itu bisa dilakukan dengan memangkas daun yang mengandung banyak kutu putih.

Hal ini karena jaringan pembuluh kayu rusak akibat gerekan larvanya.

Untuk mengatasi hama ini adalah dengan penyemprotan menggunakan insektisida kontak pada bagian ranting.

3. Lalat buah

Lalat buah atau Bactrocera dorsalis adalah salah satu hama yang ada pada tanaman mangga.

Dikutip dari laman Dinas Pertanian Jabar, lalat buah akan meningkat saat curah hujan tinggi.

Adapun dikutip dari laman DKPP Temanggung, gejala serangan lalat buah ditandai dengan adanya bekas tusukan ovipositor (alat peletak telur).

Setelah larva menetas dari telur di dalam buah ia kemudian berkembang menjadi bercak coklat di sekitar bekas tusukan itu.

Larva akan memakan daging buah hingga buah menjadi busuk dan gugur sebelum matang.

Cara penanganannya di antaranya adalah dengan melakukan pencacahan tanah di bawah tajuk pohon yang agak dalam dan merata.

Hal ini supaya pupa di dalam tanah terkena sinar matahari dan mati.

Selain itu bisa dilakukan pembungkusan pada buah muda dengan kantong plastik, kertas semen, koran atau daun pisang.

4. Wereng mangga

Wereng mangga atau Idioscerus noveosparsus akan menyerang tangkai dan pucuk ranting untuk menghisap cairan floem.

Akibatnya tangkai malai menjadi berwarna coklat, mengering dan proses pembentukan buah pun terganggu.

Hama ini juga menghasilkan embun madu yang menarik cendawan jelaga dan menarik semut hitam.

Cara pengendalian yang bisa dilakukan di antaranya adalah dengan memotong tunas dan tangkai malai di mana telur wereng diletakkan kemudian dimusnahkan.

Serta bisa dilakukan penyemprotan insektisida.

Kepik penghisap daun (Mictis longicornis) menyebabkan daun muda menjadi layu dan kering.

Hal ini terjadi karena cairan daun mangga habis dihisap dan menguap pada bagian luka.

Pada seranngan yang parah pucuk daun menjadi kering dan mati.

Adapun untuk mengatasi hama ini bisa dilakukan dengan memotong tunas di mana kelompok telur diletakkan dan ranting-ranting yang telah layu atau mati dimusnahkan.

Penyemprotan insektisida juga bisa dilakukan.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/21/180000865/kutu-putih-hingga-lalat-buah-5-hama-pada-mangga-dan-cara-mengatasinya

Terkini Lainnya

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke