Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Perbedaan Tahi Lalat Normal dan Tahi Lalat Gejala Melanoma

Kanker melanoma berkembang di sel-sel tubuh yang memproduksi melanin, yaitu pigmen yang memberi warna pada kulit.

Selain terjadi pada kulit, melanoma yang tergolong jarang juga bisa terjadi pada mata, hidung dan tenggorokan.

Melansir dari Mayo Clinic,  penyebab melanoma tak pernah bisa disimpulkan dengan jelas. Namun paparan sinar ultraviolet dari matahari dan dari lampu tanning dikatakan bisa meningkatkan risiko terjadinya melanoma.

Risiko melanoma bisa bertambah banyak di usia di bawah 40 tahun. Mengingat usia ini adalah usia produktif yang sering beraktivitas di luar ruangan.

Upaya pencegahan

Karena penyebab tak jelas, maka kita hanya bisa meminimalkan risiko dengan sebisa mungkin melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet.

Mengenakan kemeja lengan panjang atau membalurkan sunscreen adalah upaya yang sebaiknya dilakukan hari demi hari.  

Kemudian, kenali gejala dari melanoma sedari dini agar kanker bisa ditangani dengan cepat dan tepat.

Salah satu tanda atau gejala dari melanoma adalah bercak yang terdapat pada kulit, yang seringnya kita kenali dan kita anggap sebagai tahi lalat.

Tahi lalat atau bercak melanoma ini bisa terdapat di area kulit manapun. Namun seringnya, tahi lalat gejala dari melanoma ini terdapat di area kulit yang sering terpapar sinar matahari. Seperti kaki, lengan, leher, juga wajah.

Melanoma juga bisa muncul di area yang jarang terpapar matahari seperti di telapak kaki. Melanoma seperti ini biasanya terjadi pada mereka yang memiliki kulit cukup gelap.

Tahi lalat yang menjadi tanda kanker melanoma

Tentu saja tak semua tahi lalat yang ada di tubuh kita adalah gejala atau tanda dari kanker melanoma.

Tahi lalat normal juga biasanya berbentuk bulat atau oval dengan ukuran kurang dari 6 milimeter. 

Beberapa tahi lalat normal tumbuh sedari bayi atau sejak lahir. Sedangkan tahi lalat baru biasanya tumbuh hingga menjelang usia 40 tahun.

Kebanyakan orang memiliki tahi lalat normal sebanyak 10 hingga 40 buah. Sebagian bertahan hingga tua, sebagian lagi bisa menghilang dengan sendirinya.

Lantas bagaimana ciri tahi lalat melanoma? Berikut ini adalah beberapa ciri tahi lalat yang menjadi gejala melanoma:

1. Asimetris

Tahi lalat yang ada tak berbentuk bulat atau oval, melainkan asimetris. Jadi sangat berbeda dengan tahi lalat normal.

2. Memiliki garis tepi

Tahi lalat melanoma biasanya memiliki garis tepi yang terlihat jelas, yang memisahkan area tahi lalat dengan area kulit yang normal.

3. Mengalami perubahan warna dan bentuk

Tahi lalat melanoma dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan warna dan bentuk. Biasanya melebar dengan warna yang berubah lebih terang atu lebih gelap. 

Diameter tahi lalat biasanya akan melebar melebihi ukuran 6 milimeter.

4. Menimbulkan gatal

Tahi lalat tanda melanoma juga biasanya menimbulkan gatal dan kadang menjadi berkerut dan mengeluarkan darah.

Jika Anda menemukan tahi lalat yang masuk kategori ciri melanoma di atas, segeralah buat janji konsultasi dengan dokter ahli terkait.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/04/140000065/kenali-perbedaan-tahi-lalat-normal-dan-tahi-lalat-gejala-melanoma

Terkini Lainnya

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke