Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Video 'Kereta Sultan' Tarifnya Rp 50 Juta, Kereta Apa Itu?

KOMPAS.com – Sebuah unggahan video memperlihatkan kereta bertarif Rp 50 juta, viral di media sosial TikTok.

Warganet pun menyebutnya sebagai "Kereta Sultan". Unggahan itu sebagaimana diunggah oleh akun TikTok, @wiranurmansyah.

Dia bercerita bahwa kereta bisa disewa kemana saja di Pulau Jawa. Selama perjalanan, penumpang disuguhi hidangan kuliner lokal.

Kereta tersebut juga dilengkapi dengan beragam fasilitas, seperti meeting room, pantry, mini bar, wifi, dan fasilitas lainnya.

Harga sewa 'Kereta Sultan' itu disebut sekitar Rp 50 juta.

“Cobain sewa kereta sultan cek. Bisa mengangkut 40 orang dan kamu bisa langsung duduk di belakang masinisnya lho. Kalian bebas berhenti di stasiun atau spot wisata menarik yang dilalui jalur KA selama perjalanan. Ya Namanya juga nyarter kan. Macam private jet aja nih," tutur seseorang dalam video.

Lantas, apa kereta istimewa yang disebut "Kereta Sultan" tersebut?

Penjelasan PT Kereta Api Wisata

Terkait dengan postingan tersebut, Kompas.com menghubungi Humas PT Kereta Api Pariwisata M Ilud Siregar

Saat dihubungi, dia mengatakan, Kereta Istimewa merupakan Kereta Rel Diesel (KRD) yang terdiri dari 2 rangkaian kereta yang berbeda.

Kereta ini sebelumnya digunakan sebagai kereta inspeksi yang kemudian diubah menjadi kereta komersil, sehingga bisa dicarter atau disewa, dan dijalankan secara khusus sebagai Kereta Luar Biasa (KLB).

Menurut dia, kereta istimewa bisa digunakan untuk berbagai kegiatan seperti bisnis, rapat, gathering dan peluncuran produk baru.

“Kereta Istimewa juga dapat digunakan untuk kegiatan personal bersama keluarga, sahabat dan teman-teman, seperti reuni, arisan, acara pernikahan, ulang tahun dan lain-lain,” ujar Ilud, saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/9/2021).

Fasilitas Kereta Istimewa

Kereta tersebut terdiri dari beberapa bagian, yakni ruangan masinis yang ada di depan dan belakang.

Adapun ruang utama pertama dilengkapi dengan sofa. Ruang utama kedua dilengkapi tempat duduk yang menghadap ke depan. Ada juga meja rapat dan 8 tempat duduk di bagian belakang ruang masinis.

Sebagaimana yang disebutkan dalam video viral, kereta ini dilengkapi dengan mini bar atau pantry, bagasi, mushola, toilet dan ruang panel (kelistrikan).

Selain dapat menjelajah spot wisata di sepanjang jalur KA, nantinya penumpang juga bisa mendapatkan pengalaman wisata sejarah dengan kereta api.

Hal ini karena KAI Wisata menghadirkan interpreter yang menceritakan sejarah perkeratapian, seperti stasiun unik atau terowongan KA yang memiliki nilai historis menarik.

“Tarif Kereta Istimewa disesuaikan dengan relasi perjalanan dan jarak perjalanan serta hari (weekday, weekend, long weekend, dan masa lebaran serta Nataru),” ujar Ilud.

Ia mencontohkan perjalanan KLB Kereta Istimewa relasi Gambir – Cirebon dengan jarak 214 km, maka akan dikenakan biaya tarif perjalanan di masa weekday yakni kurang lebih Rp 62.000.000 dan belum termasuk PPn 10 persen.

Cara menyewa Kereta Istimewa

Jika berminat menyewa kereta sultan, Ilud menyampaikan bahwa masyarakat dapat melakukan pemesanan kepada konter-konter resmi PT Kereta Api Wisata.

Pemesanan kereta istimewa dan kereta wisata pola charter melalui konter-konter resmi PT Kereta Api Pariwisata di stasiun Gambir dan Bandung.

Adapun untuk informasi lebih jelas menurutnya dapat menghubungi kontak person Marketing PT Kereta Api Pariwisata 081112207206 dan 081806969620.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/20/180000665/viral-video-kereta-sultan-tarifnya-rp-50-juta-kereta-apa-itu-

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke