Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dosis 1 Disuntik CoronaVac, Dosis 2 Vaksin Covid-19 Bio Farma, Apakah Sama?

KOMPAS.com - Di media sosial, ramai unggahan seorang pengguna yang membagikan pengalamannya mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 CoronaVac, dan vaksin Covid-19 Bio Farma untuk dosis kedua.

Unggahan yang dibagikan melalui media sosial Facebook ini ramai karena pengunggah menanyakan apakah dua vaksin yang diterimanya sama atau tidak, karena namanya berbeda. 

"Mohon info, apakah ini nama vaksin yang sama? Dan apakah vaksin tahap pertama memang beda dengan tahap kedua?," demikian narasi yang dituliskannya, bersama foto keterangan vaksin yang diterimanya.

Apakah CoronaVac dan vaksin Covid-19 Bio Farma merupakan produk vaksin yang sama?

Penjelasan Bio Farma

Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, CoronaVac dan vaksin Covid-19 Bio Farma adalah vaksin Sinovac.

Bambang menjelaskan, vaksin Covid-19 yang didatangkan Sinovac ada dua jenis, yakni dalam bentuk bulk dan produk jadi.

"Yang bentuk bulk diproses di Bio Farma menjadi produk jadi, kemudian diberi nama vaksin Covid-19 Bio Farma," kata Bambang, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/9/2021).

Sementara, vaksin Sinovac yang didatangkan dalam bentuk produk jadi diberi nama CoronaVac.

Meski namanya berbeda, Bambang memastikan, CoronaVac dan Vaksin Covid-19 Bio Farma memiliki kandungan yang sama.

"Isinya sama saja. Kedua nama tersebut didaftarkan di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," ujar dia.

Daftar vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia

Selain Sinovac, berikut 7 vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia seperti diberitakan Kompas.com, 10 September 2021:

1. Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca atau Oxford-AstraZeneca merupakan vaksin yang diproduksi biofarmasi asal Inggris bekerja sama dengan Universitas Oxford.

Vaksin ini bertipe viral vector, memanfaatkan adenovirus simpanse yang sudah dilemahkan, untuk mengantarkan protein spike dari Covid-19 ke dalam sel tubuh sehingga memicu pembentukan antibodi.

2. Vaksin Pfizer-BioNTech

Vaksin Pfizer-BioNTech merupakan kolaborasi antara perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, dengan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Pfizer.

Terkait pembuatannya, vaksin ini berbasis messenger RNA (mRNA) atau vaksin asam nuklea.

Vaksin ini menggunakan materi genetik, yaitu protein spike dari Covid-19, yang dimanfaatkan untuk memberikan instruksi kepada sel tubuh agar membentuk antibodi.

3. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna diproduksi oleh perusahaan bioteknologi asal AS.

Vaksin ini dibuat berbasis mRNA, dengan menggunakan materi genetik untuk memberikan stimulus kepada sel tubuh agar membentuk antibodi.

Vaksin Moderna diberikan dalam dua kali suntikan dan menurut penelitian mempunyai efikasi atau kemanjuran sekitar 95 persen.

4. Vaksin Sinopharm

Vaksin Covid-19 Sinopharm dikembangkan oleh perusahaan farmasi China, Sinopharm China Nationel Pharmaceutical.

Vaksin ini dapat diberikan untuk kelompok usia 18 tahun hingga lanjut usia, dengan efikasi sebesar 78 persen.

Vaksin Sinopharm diberikan dalam dua dosis, dengan selang waktu 21-28 hari.

5. Vaksin Johnson & Johnson

Vaksin Johnson & Johnson disetujui digunakan di Indonesia yang ditujukan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas.

Vaksin ini diberikan dalam sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 ml secara intramascular.

Dilansir dari setkab.go.id, 7 September 2021, efikasi vaksin ini 67,2 persen untuk mencegah semua gejala dan 66,1 persen untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat.

6. Vaksin CanSino

Vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology mempunyai merek dagang Convidecia.

Vaksin ini menggunakan platform adenovirus (Ad5), yang disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius.

7. Vaksin Sputnik V

Vaksin asal Rusia yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology ini mempunyai nama lain Gam-COVID-Vac.

Vaksin ini bertipe vaksin viral vector, yang memanfaatkan adenovirus non-aktif untuk mengantarkan protein spike dari Covid-19 ke dalam sel tubuh, sehingga memicu pembentukan antibodi.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/17/183200765/dosis-1-disuntik-coronavac-dosis-2-vaksin-covid-19-bio-farma-apakah-sama-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke