Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pesan Pemuda di Eastern Economic Forum 2021

KOMPAS.com - Eastern Economic Forum ke-6 kembali digelar di di Kampus Universitas Far Eastern Federal di Vladivostok, Rusia, pada 2-4 September 2021.

Forum ini diadakan setiap tahun sejak 2015. Pelaksanaan pada tahun 2020 sempat batal karena pandemi Covid-19.

Pada forum Eastern Economic Forum kali ini, anak muda Indonesia, Gracia Paramitha, menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dalam forum ekonomi internasional tersebut.

Pendiri Indonesian Youth Diplomacy yang juga Ketua Panitia Youth 20 (Y20) Indonesia 2022, Gracia Paramitha menyuarakan peran pemuda dalam diplomasi dan permasalahan global.

Persiapan G20 dan Y20

Pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 ke-15 di Riyadh, Arab Saudi, 22 November 2020, Indonesia telah ditetapkan sebagai Presidensi G20 Tahun 2022.

Keputusan ini maju setahun lebih awal karena India mengajukan pertukaran dengan Indonesia dengan alasan membutuhkan waktu persiapan yang lebih panjang. Alasan lainnya, karena Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023.

Bersamaan dengan Presidensi G20 itu juga akan digelar Y20. Adapun IYD telah resmi menjadi tuan rumah Y20 Indonesia Summit 2022.

"Tahun ini dapat kesempatan untuk diundang, untuk berbagi informasi terkait G20 atau Presidensi Youth 20 Indonesia," kata Gracia melalui sambungan telepon dengan Kompas.com, Sabtu (4/9/2021).

Y20 merupakan wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk dapat saling berdialog.

Dalam wadah tersebut, para pemuda sebagai pemimpin masa depan berperan meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, untuk bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus.

Gracia menyampaikan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah G20 tahun 2022 mendatang.

"Poin utamanya adalah bagaimana Indonesia bisa memberikan kepemimpinan yang baik untuk persiapan G20 tahun depan. Topik-topik serta persiapan yang sudah saya lakukan sebagai Co Chair Y20 Indonesia 2022," kata dia.

Peran pemuda

Pada forum internasional tersebut, Gracia mengatakan, pemuda harus lebih dilibatkan dalam peran-peran esensial, terutama dalam aktivitas ekonomi global.

"Pemuda itu sudah bukan lagi sebagai representatif kehadirannya, tetapi harus menjadi mainstream, aktor utama dalam aktivitas ekonomi di dunia. Sehingga, ketika berbicara tentang G20 ya Youth punya posisi strategis yang saling mutual, saling mendukung, interdependent dengan pemerintah," ujar Gracia.

Selain ekonomi, salah satu topik penting yang dibahas dalam forum tersebut adalah diplomasi publik.

Menurut Gracia, diplomasi publik bisa menjadi jembatan utama para pemuda untuk menyuarakan aspirasinya.

"Melakukan komitmen yang panjang dengan pemerintah, dengan inisiatif project-nya, punya konsistensi yang baik secara komunikasi antarpihak, sama yang terakhir inklusif," ujarnya.

Inklusif yang dimaksud Gracia yakni jangkauan pemberdayaan pemuda yang bisa merangkul semua kalangan.

"Bagaimana pemberdayaan pemuda di diplomasi publik itu secara inklusif, artinya merangkul setiap elemen pemuda, setiap diplomat, tidak ada sekat, tidak ada batasan," ujar Gracia.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/04/202800765/pesan-pemuda-di-eastern-economic-forum-2021

Terkini Lainnya

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke