Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Delta, Varian Baru Virus Corona yang Disebut Mudah Menular

KOMPAS.com - Sejumlah strain baru dari virus corona teridentifikasi di beberapa negara dan menyebar ke negara lain.

Baru-baru ini, teridentifikasi varian baru virus corona baru yang dinamai sebagai varian "Delta" atau strain B.1617.2.

Delta telah masuk daftar variant of concern (VOC) atau daftar varian virus corona yang perlu diwaspadai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Berikut sejumlah hal yang perlu diketahui dari varian virus corona Delta:

1. Dinamai Delta

Mengutip 7 News, (4/6/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasi strain B.1617.2 ini dengan nama Delta.

Penamaan ini menggunakan huruf alfabet Yunani kuno sebagaimana strain-strain lain yang telah WHO klasifikasikan.

Pertama adalah strain Alpha, strain Inggris yang pertama terdeteksi September 2020.

Kemudian, strain Beta dari Afrika Selatan dan strain Gamma dari Brasil.

Strain Delta sendiri pertama kali teridentifikasi di India pada Oktober 2020.

Keempat strain tersebut telah terdaftar sebagai "variant of concern" atau varian yang mesti diperhatikan oleh WHO.

Strain Delta terdaftar sebagai "variant of interest" pada April 2021 lalu, sebelum akhirnya diperbarui menjadi "variant of concern".

2. Menyebar di 62 negara

WHO mengakui ada semakin banyak negara yang melaporkan menemukan strain Delta ini pada kasus infeksi yang terjadi di wilayahnya.

Jumlah pasti berapa kasus yang dilaporkan terkair varian ini memang tidak diketahui dengan pasti.

Namun, varian Delta ini diyakini telah menyebar ke 62 negara, termasuk AS, Inggris, dan Australia.

Jumlah ini masih terbilang jauh lebih rendah daripada strain Alpha yang sudah ada di 160 negara.

3. Mendominasi di Inggris

Meski Inggris juga memiliki strain Alpha, namun  strain Delta yang kini mendominasi kasus infeksi Covid-19 di negara itu.

Kasus infeksi strain virus ini dilaporkan meningkat. Dari hanya 5.472 kasus, kini menjadi 12.431 kasus.

Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) meyakini, Delta telah menggeser posisi Alpha dan mendominasi varian virus corona di negaranya.

Mengutip New York Magazine, (4/6/2021), strain ini dianggap lebih memicu keparahan pada penderita dibanding strain Alpha, sehingga pasien membutuhkan perawatan di rumah sakit.

4. Anak-anak rentan terpapar

Salah satu kekhawatiran yang timbul dari strain Delta adalah kemampuan infeksinya yang disebut lebih mudah menyerang usia anak-anak.

PHE melaporkan adanya sedikit peningkatan kasus Covid-19 pada anak-anak yang sejalan dengan peningkatan infeksi strain Delta di tengah masyarakat.

Pejabat di Skotlandia juga melaporkan temuan serupa.

Setidaknya ada 10 anak dirawat di rumah sakit akibat Covid-19.

Mereka sedang menggelar penyelidikan apakah infeksi ini terkait dengan jenis strain baru tersebut.

5. Masih kah vaksin efektif?

Pertanyaan ini salah satunya diajukan oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

Semua bertanya-tanya masih kah vaksin Covid-19 yang ada saat ini, efektif menangani varian Delta?

Penelitian yang dilakukan PHE menunjukkan tidak ada peningkatan kasus positif saat strain Delta merajalela di masyarakat.

Hanya saja, perlu dilihat lebih dalam lagi untuk menyimpulkan ampuh tidaknya vaksin menangani strain ini.

Sejauh ini, vaksin dinyatakan masih ampuh menangani strain ini, meski tingkat keampuhannya disebut lebih rendah.

Misalnya pada vaksin AstraZeneca. Vaksin ini disebut memiliki kemanjuran yang lebih rendah untuk Delta. Meskipun, angkanya tak sampai nol.

Kendati demikian, semua ini masih penemuan awal di laboratorium dan perlu untuk terus dikembangkan.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/05/123000265/mengenal-delta-varian-baru-virus-corona-yang-disebut-mudah-menular

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke