Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Elektabilitas Ganjar Jauh di Atas Puan Maharani Versi LSI

Menurut hasil survei LSI yang dilansir Kompas Nasional pada 22 Februari 2021, elektabilitas Ganjar sebesar 10,6 persen. Sementara Puan Maharani hanya 0,8 persen.

Nilai elektabilitas Ganjar bahkan berada di urutan kedua setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang meraih 22,5 persen. Sedangkan Gubernur DKI Anies Baswedan di urutan ketiga dengan perolehan 10,2 persen.

Sementara dalam simulasi tertutup dengan 14 nama calon presiden, Ganjar juga masih berada di urutan kedua sebesar 14,7 persen. Posisi pertama diraih Prabowo Subianto sebesar 25,3 persen. Sementara Anies Baswedan berada di urutan ketiga 13,1 persen.

Survei ini dilakukan terhadap 1.200 orarng responden dengan metode wawancara lapangan pada 25 hingga 31 Januari 2021. Sementara margin of error atas seurvei ini sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Rincian hasil survei elektabilitas capres versi Lembaga Survei Indonesia.

Simulasi tertutup 14 nama

- Prabowo Subianto: 25,3 persen

- Ganjar Pranowo: 14,7 persen

- Anies Baswedan: 13,1 persen

- Sandiaga Uno: 9,5 persen

- Ridwan Kamil: 6,9 persen

- Agus Harimurti Yudhoyono: 6,2 persen

- Khofifah Indar Parawansa: 4,4 persen

- Gatot Nurmantyo: 2,2 persen

- Mahfud MD: 2,0 persen

- Erick Thohir: 1,6 persen

- Puan Maharani: 0,8 persen

- Tito Karnavian: 0,6 persen

- Budi Gunawan: 0,5 persen

- Muhaimin Iskandar: 0,3 persen

- Tidak tahu/rahasia: 10,4 persen

Simulasi tertutup 10 nama:

- Prabowo Subianto: 26, 0 persen

- Ganjar Pranowo: 15,4 persen

- Anies Baswedan: 13,3 persen

- Sandiaga Uno: 10.4 persen

- Ridwan Kamil: 7,5 persen

- Agus Harimurti Yudhoyono: 6,2 persen

- Khofifah Indar Parawansa: 4,4 persen

- Gatot Nurmantyo: 2,6 persen

- Puan Maharani: 1,1 persen

- Budi Gunawan: 0,6 persen

- Tidak tahu/tidak jawab: 12,6 persen

Ganjar tak diundang acara Puan

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI-P Ganjar Pranowo tidak diundang ke acara partai yang dihadiri Ketua DPP PDI-P Puan Maharani di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021).

Ganjar membenarkan dirinya tidak hadir dalam acara itu. Alasannya, Ganjar mengaku tidak diundang.

"Saya tidak diundang (acara PDI-P)," kata Ganjar dilansir KompasRegional, Minggu (23/5/2021).

Ganjar menyatakan ia akan hadir jika memang diundang pada acara itu karena sebagai kader PDI-P ia wajib hadir.

Namun faktanya ia tidak diundang dalam kegiatan yang dihadiri putri Megawati Soekarnoputri itu.

Ketika ditanya ia tak diundang karena terkait langkah dirinya hendak maju ke bursa capres 2024, Ganjar enggan berkomentar.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuyanto menyebutkan bahwa Ganjar tak diundang ke acara yang dihadiri Puan Maharani karena terkait pencapresan di 2024.

Bambang menyebut bahwa Ganjar tidak dundang karena dinilai berseberangan terkait langkah pencapresan 2024. Ia menilai Ganjar terlalu berambisi untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang.

Bambang mengatakan, sedari awal DPD PDI-P sudah mengingatkan sikap Ganjar yang terlalu berambisi untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2024 tidak baik.

Selain itu, Ketua Umum PDI-P Megawati juga belum menyampaikan instruksi terkait pencapresan itu.

Bambang menilai, Ganjar keterlaluan dan secara implisit meminta gubernur Jateng itu jangan merasa sok pintar.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar," tandas Bambang.

Rundown acara

Acara PDI-P yang digelar di Panti Marhaen Semarang, Sabtu kemarin itu bertujuan untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024. Acara digelar baik secara luring maupun daring.

Ganjar tidak tampak hadir dalam acara yang dihadiri Ketua DPP PDI-P Puan Maharani itu.

Dalam rundown acara tertulis kehadiran kepala daerah dan wakil kepala kader se-Jateng kecuali Gubernur Ganjar. (Penulis: Ardito Ramadhan, Kontributor Semarang Riska Farasonalia | Editor: Diamanty Meilana, David Oliver Purba, Dony Aprian).

https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/23/213209865/ketika-elektabilitas-ganjar-jauh-di-atas-puan-maharani-versi-lsi

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke