Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

India Hadapi Kasus "Jamur Hitam" Mukormikosis, Apa Penyebabnya?

KOMPAS.com – Di tengah kasus pandemi Covid-19 yang belum juga usai, India kini menghadapi tantangan baru dari serangan infeksi mukromikosis.

Infeksi jamur hitam atau yang biasa disebut dengan mukromikosis merupakan infeksi jamur yang agresif dan sulit diobati.

Melansir dari DW, pemerintah India telah memerintahkan pengawasan yang lebih ketat terhadap infeksi mukormikosis yang memengaruhi pasien Covid-19 tersebut pada Kamis (20/5/2021).

Di negara bagian Maharashtra yang paling parah terkena dampak gelombang infeksi virus corona, telah melaporkan lebih dari 2.000 kasus mukormikosis.

Adapun Kawasan Rajasthan dan Telangana saat ini juga telah menyatakan adanya epidemi jamur hitam di wilayahnya.

New Delhi bahkan berencana membangun rumah sakit khusus untuk mengatasi kasus ini.

Lantas, apa penyebab mukromikosis menyebar di India?


Menyebar di India

Infeksi mukormikosis dikenal dengan sebutan jamur hitam karena mengubah jaringan tubuh menjadi hitam.

Mengutip dari BBC, sebelum pandemi, mukormikosis adalah kondisi yang jauh lebih umum di India di mana ini memengaruhi 14 dari setiap 100.000 orang di India dibanding dengan 0,06 per 100.000 di Australia.

Secara global biasanya mukormikosis timbul akibat adanya produk yang terkontaminasi seperti linen rumah sakit, obat-obatan dan makanan kemasan.

Namun laporan mukormikosis yang tersebar di India menunjukkan mukormikosis tidak berasal dari satu sumber yang terkontaminasi.

Ringkasan mukormikosis terkait Covid-19 baru-baru ini menunjukkan 94 persen pasien merupakan penderita diabetes.

Sementara itu, melansir dari The Wall Street Journal, India merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi kedua di dunia setelah China dengan 77 juta penderita dari populasi orang dewasa yang berjumlah 850 juta.

“Kondisi mukormikosis biasanya jarang terjadi, misalnya menginfeksi sekitar 5 hingga 10 orang setahun di Inggris dari penduduknya yang berjumlah 67 juta,” kata David Denning seorang Profesor Penyakit Menular di Universitas Manchester Inggris.

Pada kasus diabetes, kerap kali sel darah putih berkurang kemampuannya untuk melawan infeksi. Akibatnya jamur yang umum ada di udara bisa bertahan.

“Tampaknya ada kegagalan sistem kekebalan untuk mengatasi jamur,” kata Prof Denning.

Di India sejumlah negara bagian melaporkan kekurangan amfoterisin yang merupakan obat antijamur untuk terapi mukormikosis.

Amfoterisin adalah obat yang diproduksi di India namun peningkatan kasus membuat pasokan habis. Pihak berwenang saat ini berusaha mengimpor lebih dari 350.000 botol bulan ini.


Penyebaran mukormikosis

Penyebaran mukormikosis diduga diperburuk oleh dosis steroid yang berlebihan dalam penanganan Covid-19.

Kortikosteroid seperti deksamethasone bisa dipakai untuk merawat pasien yang kesulitan bernapas, namun seharusnya tak lebih dari 6 miligram sehari dan pemakaiannya tak lebih dari 7-10 hari.

Banyak orang di India yang mengobati dirinya sendiri menggunakan kortikosteroid seperti deksametasone saat negara itu kekurangan stok tabung oksigen.

Sejumlah dokter juga memberikan terapi deksamethasone dalam jumlah melebihi dosis yang dianjurkan saat kondisi tabung oksigen sangat terbatas.

“Kami menggunakan dosis yang jauh lebih tinggi di India dari yang direkomendasikan” kata Rajesh Pande, Direktur Perawatan Kritis BLK Super Speciality Hospital di Delhi.

Terkait dengan meningkatnya kasus jamur hitam, pihak berwenang telah mengeluarkan pedoman tentang penggunaan steroid pada pasien Covid-19 dan meminta orang-orang menahan diri dari penggunaan steroid saat mengalami gejala ringan pada minggu pertama infeksi.

“Pasien Covid-19 yang sakit parah yang menerima imunosupresan, obat penyelamat yang mencegah tubuh menyerang dirinya sendiri juga rentan terhadap mukromikosis,” kata Atul Patel, Kepala Konsultan Departemen Penyakit menular Rumah Sakit Sterling Gujarat.


Cara terinfeksi

Mukromikosis tidak menyebar dari satu orang ke orang lain.

Melansir dari BBC, ada tiga cara manusia dapat tertular mukormikosis yakni dengan menghirup spora, menelan spora dalam makanan atau obat-obatan atau saat spora mencemari luka.

Penghirupan adalah yang paling umum dalam penyebaran.

Spora jamur ini banyak terhirup setiap hari pada manusia. Namun sistem kekebalan dan paru-paru yang sehat bisa mencegah timbulnya infeksi.

Saat paru-paru rusak seperti pada pasien Covid-19 yang parah maka spora bisa tumbuh di saluran udara atau sinus dan menyerang jaringan tubuh.

Mukormikosis bisa bermanifestasi di paru-paru namun hidung dan sinus adalah tempat yang umum.

Dari situ baru kemudian bisa menyebar ke mata berpotensi menyebabkan kebutaan, menyebabkan sakit kepala atau kejang.

Saat masih tahap awal, penyakit ini sejatinya bisa diobati, namun jika terus berlanjut bisa membahayakan.

Dalam kasus yang parah, mukormikosis dapat mematikan atau melemahkan, termasuk kemungkinan kelumpuhan dan perlunya amputasi anggota tubuh.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/23/083000665/india-hadapi-kasus-jamur-hitam-mukormikosis-apa-penyebabnya-

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke